Infojual platina cdi delco daihatsu ± mulai Rp 120.000 murah dari beragam toko online. cek Platina Cdi Delco Daihatsu ori atau Platina Cdi Delco Daihatsu kw s. SELAMAT DATANG di hargano.com, Semoga Rezeki Kita nambah 1000x lipat ^_^ Semua Data Cek Perbandingan 0 Urutkan : Memuat Data, Tunggu Sebentar :) ( 0% ) Nama Produk Gambar Harga
– Perbedaan GL 100 Platina dan CDI AC itu ada di aspek apa saja? Di sini ada beberapa perbedaan yang mana sebenarnya tidak mutlak di varian platina dan CDI. Di sini kami sebutkan jika perbedaan tidak mutlak di varian Platina dan CDI. Kenapa demikian? Sebab dari 3 varian GL100, setidaknya yang varian Platina Generasi kedua punya kemiripan dengan varian CDI. Jadi justru jika dikelompokkan, maka petanya akan jadi GL100 Platina generasi pertama vs GL 100 Platina generasi kedua bersama GL100 CDI. Lalu, apa saja perbedaan dari generasi GL 100 tersebut? 2. Perbedaan Generasi GL 100 Platina dan CDI AC 4. Perbedaan Sistem Pengapian 5. Perbedaan Bentuk Mesin GL 100 Platina dan CDI AC 7. Speedometer Menjadi Lebih Kotak 8. Perbedaan Bentuk Spion GL 100 Platina dan CDI AC 10. Perbedaan Ukuran Ban Belakang 1. Perbedaan Tahun Rilis Yang pertama yang hendak dibahas adalah mengenai bedanya tahun perilisan. Di mana jika ditotalkan, era GL Platina dirilis di tahun 1979 hingga tahun 1985. Sedangkan varian CDI AC dipasarkan di tahun 1985 hingga tahun 1996. Yang kedua adalah perbedaan generasi, jadi alih-alih membedakan varian platina dengan yang CDI, yang mungkin akan lebih mudah dibedakan adalah ketika membedakan varian generasinya. Sebut saja, generasi pertama dirilis di tahun 1979 hingga 1981 dan masih menggunakan platina. Sedangkan generasi kedua dirilis di tahun 1982 hingga tahun 1985 dan juga masih menggunakan platina, namun punya beberapa kemiripan dengan generasi CDI. Dan generasi ketiga adalah generasi CDI yang dirilis di tahun 1985 hingga tahun 1996. 3. Perbedaan cc Mesin Yang ketiga adalah perbedaan cc mesin, di mana generasi GL Platina yang pertama kali dirilis menggunakan mesin berkubikasi 99 cc. Sedangkan generasi kedua dari GL Platina serta GL100 CDI AC mengusung mesin di angka 105 cc. 4. Perbedaan Sistem Pengapian GL100 generasi pertama dan kedua menggunskan sistem pengapian platina. Sedangkan generasi ketiga menggunakan sistem pengapian CDI AC. 5. Perbedaan Bentuk Mesin GL 100 Platina dan CDI AC Bentuk head mesin dari GL 100 Platina cenderung lebih kecil bila dibandingkan dengan head mesin GL100 CDI. 6. Perbedaan Headlamp Untuk GL Platina generasi pertama, lampu depan atau headlamp-nya masih menggunakan yang berbentuk bulat layaknya CB100. Sedangkan untuk GL Platina generasi kedua serta GL CDI, headlamp-nya sudah menggunakan yang berbentuk kotak. 7. Speedometer Menjadi Lebih Kotak Untuk GL Platina generasi pertama, speedometer yang digunakan berbentuk bulat. Sedangkan untuk GL Platina generasi kedua serta yang versi CDI menggunakan speedometer berbentuk kotak. 8. Perbedaan Bentuk Spion GL 100 Platina dan CDI AC Untuk GL Platina generasi pertama, spionnya berbentuk bulat seperti milik CB100. Sedangkan GL Platina generasi kedua serta yang varian CDI AC menggunakan spion yang berbentuk kotak. 9. Perbedaan Rem Depan Rem depan dari GL Platina generasi pertama masih menggunakan rem depan tromol, sama seperti generasi CB100. Sedangkan untuk GL Platina generasi kedua serta yang CDI AC menggunakan rem depan berjenis cakram. 10. Perbedaan Ukuran Ban Belakang Untuk ban belakang dari varian GL Platina adalah sebesar Sedangkan yang CDI menggunakan yang ukuran Namun ukuran ini bisa saja berbeda dari data yang tersedia. Sebab untuk hal ukuran ban ini bisa berubah dari data spesifikasi. VZ/RS Rivenes adalah penulis artikel yang sudah aktif sejak tahun 2016. Memiliki background sarjana dan telah mengikuti beberapa pelatihan digital marketing termasuk soal penulisan artikel. Hingga saat ini, tercatat sudah menulis lebih dari artikel.
PerbandinganCDI..Ikhwan Tri W.P. p-ISSN: 2528-6382 17 e-ISSN: 2541-3562 PERBANDINGAN CDI STANDAR DAN CDI VARIASI TERHADAP PERFORMA MOTOR 4 TAK 100 CC COMPARISON STANDARD CDI AND VARIATIONS TO MOTORCYCLE PERFORMANCE 4 TAK 100 CC Ikhfan Tri Wahyulianto Putra1*, Nely Ana Mufarida, S.T.,
Perbedaan Konsumsi Bahan Bakar Motor Platina dan CDI - Pembakaran dalam ruang bakar motor adalah hal yang sangat menentukan besaran tenaga yang dihasilkan oleh sebuah motor. Campuran bahan bakar dan udara yang terdapat pada ruang bakar akan dinyalakan oleh nyala api busi dan selanjutnya menghasilkan tenaga. Pembakaran ini menyebabkan naiknya tekanan di dalam silinder dan memungkinkan terjadinya gerakan torak. Pembakaran dalam ruang bakar motor merupakan reaksi kimia antara unsur yang terkandung di dalam bahan bakar dengan udara atau oksigen, yang diikuti oleh timbulnya panas. Panas yang dilepaskan selama proses pembakaran inilah yang digunakan oleh motor untuk menghasilkan tenaga. Pembakaran di dalam silinder belum tentu terjadi sempurna, ada 2 macam pembakaran yang mungkin terjadi di dalam silinder, yaitu pembakaran normal sempurna, pembakaran sendiri tidak sempurna. Waktu pengapian dan besarnya api pada busi yang membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar motor harus sesuai dengan spesifikasi mesin. Apabila kurang tepat dapat menyebabkan campuran bahan bakar dan udara tidak dapat terbakar dengan sempurna sehingga bahan bakar menjadi lebih boros, berwarna kehitaman dan berbau bensin Komponen dari sistem pengapian ignition system terdiri dari busi, koil, magnet dan pemutus arus platina dan CDI. Sistem pengapian pada sepeda motor dengan platina masih menggunakan cara konvensional dalam cara kerjanya. Sedangkan system CDI telah menggunakan cara elektrik untuk system pengapiannya. Setiap sistem pengapian diharapkan mampu menghasilkan api tepat pada saat diperlukan untuk membakar campuran bahan bakar dan udara, sehingga campuran bahan bakar tersebut dapat terbakar dengan sempurna. Sistem pengapian juga dapat menyesuaikan dengan perubahan beban dan perubahan kecepatan yang terjadi pada kendaraan pada saat mesin bekerja. Sistem pengapian Platina dalam penentuan timing pengapian menggunakan system mekanis dari sebuah poros cam. Sistem ini memutus arus pengapian dengan cara manual dan pada usia alat tertentu dapat menghasilkan timing pengapian yang kurang tepat dari kebutuhan yang diperlukan oleh mesin. Sehingga system ini dapat menimbulkan suatu pengapian yang tidak sempurna pada ruang bakar, hal ini dapat memicu timbulnya gas keluaran yang berbau bensin disertai warna hitam dan konsumsi bensin menjadi lebih boros. Sistem pengapian CDI telah menggunakan sensor untuk menentukan timing pengapian. Sensor ini dipasang pada magnet yang terhubung dengan poros utama mesin crankshaft. Dengan penggunaan sensor, maka system ini dapat memberikan loncatan bunga api pada busi secara lebih akurat. Sehingga proses kerja pada ruang bakar dapat berlangsung efektif sesuai kebutuhan mesin. Hasilnya bahan bakar dapat terbakar dengan sempurna, sehingga konsumsi bensin akan lebih irit. Pada mesin motor zaman sekarang,system pengapiannya telah menggunakan CDI, dengan banyak tipe yang diproduksi, mulai dari yang standar, limiter, hingga CDI racing yang mampu memberikan performa lebih pada kendaraan. Sistem pengapian Platina masih banyak ditemukan pada motor-motor lama. Demikian Perbedaan Konsumsi Bahan Bakar Antara Motor Platina dan CDI. Semoga bermanfaat bagi kita semua.
SedangkanCDI jenis kedua, platina digantikan oleh pulse igniter yang bekerja sesuai dengan timing mesin. Pada CDI versi modern dengan menggunakan pulse igniter, cara kerja pengapiannya pun lebih mudah. Saat Anda memutar kunci kontak pada posisi on, maka akan terjadi aliran arus dari baterei CDI. Setelah itu arus akan melewati converter Perbedaan cdi dan platina dari om edi saputra copas di internet Banyaknya teman teman yg menanyakan tentang sistem pengapian platina vs CDI berikut ulasan yg saya copas Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pengapian PLATINA Vs CDI Capacitor Discharge Ignition posted by Intan Dewi on March 23, 2017 Platina Kelebihan PLATINA 1. Murah, kisaran 20-40 ribuan 2. Penggantiannya gampang karena murah 3. Ada gejala awal sebelum platina rusak Kekurangan PLATINA 1. Harus sering diganti. 2. Pengapian kurang bagus, tenaga mesin kurang dan bensin lebih boros. CDI Capacitor Discharge Ignition Kelebihan CDI 1. Pengapian bagus, tenaga mesin lebih kuat dan bensin lebih irit. 2. Tidak butuh perawatan Kekurangan CDI 1. Kalau mati, matinya mendadak tanpa gejala. 2. Harga mahal, 700 ribuan hingga jutaan Perbandingan konsumsi bahan bakar BBM antara sistem pengapian konvensional platina dan sistem pengapian elektronik CDI lebih irit yang mana? Sebenarnya untuk konsumsi bahan bakar antara platina dan cdi adalah sama, cuma untuk platina ada perubahan fisik yang mengakibatkan sistem pengapian berubah karena masih bekerja secara mekanis dan berimbas tarikan kurang dan kita cenderung menginjak pedal gas agar mobil melaju lebih kencang dengan seting platina yang sudah berubah walhasil konsumsi bahan bakar menjadi meningkat dan jadi boros. Sebagai gambaran bisa kita perhatikan diagram pada gambar, Untuk konsumsi bahan bakar sistem pengapian CDI akan stabil selamanya, tetapi pada sistem pengapian platina dengan adanya gesekan dan keausan pada ebonit dengan as delco akan menjadikan setelan platina berubah ditambah lagi kondisi as delco yang sudah aus, tentu akan mengakibatkan perubahan celah platina semakin sempit. Dengan adanya perubahan celah platina secara otomatis akan berpengaruh terhadap maju mundur timing pengapian. Sehingga semakin lama pada sistem platina mengakibatkan konsumsi bahan bakar bertambah boros dan tenaga berkurang. misal konsumsi bbm mesin 113, pada sistem pengapian CDI akan stabil 113 dari waktu ke waktu, tetapi untuk sistem pengapian platina akan berubah menjadi boros pada setiap bulannya tergantung pemakaian dan mekanisme delco ditambah dengan kodisi fisik permukaan platina yang seringkali gompal dan berlubang. Sehingga CDI tidak bisa bikin bahan bakar irit, cuma bikin konsumsi bahan bakar stabil dari waktu ke waktu tidak seperti platina yang berubah jadi boros dari waktu ke waktu. Jadi kita bisa memahami Irit Manakah Konsumsi BBM Antar Sistem Pengapian Platina dan CDI? FAKTA semua mobil dan motor keluaran terbaru sudah tidak ada yang menggunakan teknologi platina pada sistem pengapiannya Sumber Intinya sama asal bisa menjaga performa platina, Olehkarena itu sistem pengapian transistor banyak digunakan terutama mobil yang memakai sistem EFI keluaran 90n. Siklus ini akan berulang ketika distributor berputar yang menyebabkan kontak platina terbuka dan tertutup secara cepat untuk menghubungkan dan memutuskan triger di basis transistor unit. 2. Sistem Pengapian Full Transistor Keunggulan mobil CDI banyak dicari oleh para pecinta CDI memang banyak menjadi sorotan. Akan tetapi sebelum lebih jauh membahas mengenai mobil CDI ada baiknya kita terlebih dahulu untuk membahas mengenai apakah itu mobil CDI dan apa keunggulan serta kelemahannya yang bisa diketahui oleh para pecinta otomotif. Nah, ingin tahu lebih lanjut? Silahkan membaca artikel ini hingga selesai. Keunggulan Mobil CDI dari Sistem Pengapian Keunggulan mobil CDI akan diawali dengan pembahasan mengenai arti mobil CDI. CDI atau yang merupakan singkatan dari Capacitor Discharge Ignation terkait dengan sistem pengapian mobil. CDI adalah pemanfaatan alat elektronik berupa transistor dan kapasitor untuk menggantikan sistem pengapian tradisional platina. Sistem pengapian mobil bermotor ini memanfaatkan arus pengosongan muatan dari kondensator yang gunanya mencatudaya Kumparan Pengapian. Sistem ini juga digunakan di mobil SUV. Cara Kerjanya Mobil CDI Keunggulan Mobil CDI selanjutnya akan membahas tentang cara kerja sistem pengapian CDI yang ada baik di mobil manual ataupun mobil matic. Prinsip kerja sistem pengapian CDI yang menggunakan arus DC yaitu ketika kunci kontak pada posisi “ON”, arus yang dari baterai akan mengalir menuju ke saklar, jika saklar “ON” maka arus akan mengalir lagi menuju ke kumparan penguat arus yang ada dalam CDI yang akan meningkatkan tegangan baterai yang mulanya dari 12 volt DC akan di ubah menjadi 220 volt AC. Setelah itu arus akan disearahkan oleh dioda dan dialirkan menuju kondensor untuk di simpan sementara. Akibat dari putaran mesin, coil pulsa menghasilkan arus yang kemudian menghidupkan SCR, jadi akan memicu kondensor untuk mengalirkan arus menuju ke kumparan primer coil pengapian. Di saat terjadi pemutusan arus yang mengalir di kumparan primer coil pengapian, maka akan timbul tegangan induksi pada kedua kumparan, primer dan sekunder dan akan menghasilkan percikan bunga api pada busi untuk melakukan pembakaran campuran antara bahan bakar dan udara. Keunggulan Mobil CDI dan Kestabilannya Keunggulan Mobil CDI adalah pada bagian kestabilannya. Sistem pengapian CDI jelas lebih unggul dibanding platina yang sering ada perubahan fisik lantaran sifatnya yang mekanis. Banyak yang mengatakan bahwa sistem CDI membuat konsumsi bahan bakar menjadi lebih hemat. Namun, hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Sistem CDI lebih stabil, sedangkan untuk sistem platina atau yang tradisional, jika setting platina berubah, maka otomotis konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros. Ketidakstabilan sistem pengapian platina dipicu dari gesekan dalam ebonite dengan as delco sehingga celah platina berubah. Perubahan setelan platina bakalan lebih cepat berubahnya bila kondisi as delco sudah afkir. Karena ketidakstabilan konsumsi bahan bakar tersebut itu banyak pengguna mobil yang ingin mengganti sistem pengapian dari platina ke CDI. Selain itu kelebihan lainnya dari mobil CDI seperti misalnya mobil Eropa adalah tidak memerlukan penyetelan saat pengapian karena sudah otomatis, mesin mudah di starter, unit CDI dikemas dalam kota plastic yang dicetak sehingga tahan terhadap air dan goncangan. Selain itu pemeliharan lebih mudah karena kemungkinan aus pada titik kontak platina yang ada. Kelemahan Mobil CDI Keunggulan Mobil CDI juga disertai dengan kekurangan dari sistem pengapian ini. Beberapa diantaranya adalah bentuk fisik kumparan pengapian relatif kumparan pengapian yang dipakai haruslah memiliki nilai induktansi yang besaar, sehingga untuk kerjanya di putaran tinggi mesin kurang memuaskan. Selain itu, sistem CDI ini pum memerlukan pencatudaya yang mempunyai keluaran dengan beda potensi listrik yang relatif rendah dan kuat arus listrik yang relatif besar. Hal ini menuntut pemakaian komponen penghubung yang mempunyai nilai resistensi serendah mungkin. Selain itu, untuk service sistem CDI ini juga lumayan susah karena tidak semua tempat service mempunyai kemampuan dan fasilitas untuk memperbaiki sistem pengapian tersebut. Setelah membaca artikel tersebut, apakah anda tertarik dengan sistem pengapian CDI? Bila anda ingin merasakan performa mobil CDI namun anda belum memilikinya, tentu ada bisa menyewanya. Jika anda tinggal di Jogja, anda bisa sewa mobil di Jogja. Demikianlah pembahasan mengenai keunggulan mobil CDI.
Tidakperlu disetel atau di seting terlebih dahulu ibarat pada platina alasannya di CDI sudah di atur secara elektrik. Stabil, dikarenakan tidak ada loncatan bunga api ibarat pada platina Mesin gampang di starter, tidak ibarat di mesin yang masih memakai platina yang ketika di starter tergantung pada kondisi dari platina itu sendiri.
Hari ini saya akan menjeleskan perbedaan antara platina dan cdi Capasitor Discharge Ignition. Mungkin para mastah juga sudah tau perbedaanya namun saya ingin menjelaskan lagi agar tidak lupa..Sebelumnya mungkin ada yang pernah bertanya kepada anda apasih perbedaan platina dengan cdi padahal fungsinya sama?? Memang kalau dari segi fungsinya itu sama yakni mengatur besar kecilnya arus induksi dari putaran roda gilamagnet/spull terhadap koil pengapian ignition coil ke busi spark plug. Namun yang membedakannya yakni dari segi cara awalnya sebelum cdi ada kendaraan baik itu motor atau mobil kebanyakan memakai platina sebagai otaknya sistem pengapian, namun ketika cdi muncul akhirnya banyak prosdusen yang beralih menggunakan cdi sebagai otak sistem pengapian sebab cdi dinilai lebih efisien ketimbang antara platina dan cdi bisa dilihat dari cara kerjanya. Cara kerja Platina yakni secara mekanis. Jadi Kem platina akan digerakan roda gilamagnet. Arus listriknya ga terus menerus tapi dg sistem kontak putus atau bisa di bilang ada jedanya. Terus kalau begitu harus distelkah? Ya harus karena sebagus bagusnya platina lama kelamaan pasti ada yang menipis karena gesekan sampai bisa juga aus baik itu dari kem platina dsb baca juga cara menyetel platina. Kalau cdi carakerjanya sudah lebih moderen yakni elektris jadi cdi tidak perlu dibersihkan lebih awet dan tidak perlu distel serta cdi sudah dilengkapi dengan sensor sinyal yakni pulsarigniton pulzer pembangkit pulsar berfungsi untuk memberi sinyal kepada cdi kapan koil harus mengirimkan arus induksi ke busi tepat pada saat torak pada akhir langkah kompresi. Dari penjelasan saya di atas bisa disimpulkan baik itu kekurangan dan kelebihan platina dengan platina 1. Tidak bisa rpm tinggi sebab ia masih mengandalkan tarikan gas. cepat aus. Sebagus atau semahalnya platina tidak menjamin bahwa platina akan awet. dengan kotoran biasanya debu dan juga air baik itu hujan atau platina cdi condong lebih cdi awet sebab karena tidak ada kontak karena sudah elektris. perlu di stel. ganti coil racing sebab tidak ada sudah agak lebih paham bukan perbedaan platina dengan cdi?
Meskipunharganya terjangkau, tapi platina perlu sering diganti. Selain itu, pengapian yang dihasilkan tidak sebagus CDI, tenaga mesin kurang, dan konsumsi bahan bakar lebih boros. Sedangkan pada CDI, merupakan sistem pengapian elektronik yang bekerja dengan memanfaatkan pengisian (charge) dan pengosongan (discharge) pada muatan kapasitor.
Kelebihan Pengapian CDI di Mobil JAKARTA - Ada anggapan bila sistem pengapian CDI membuat konsumsi BBM lebih irit dibanding pengapian yang mengandalkan platina. Padahal, tak ada bedanya tingkatan konsumsi BBM dari mesin yang pengapiannya masih platina dan yang membedakan hanyalah tingkat kestabilannya saja. Sistem pengapian CDI jelas lebih unggul dibanding platina yang sering ada perubahan fisik lantaran sifatnya yang mekanis. ”Kalau setting-an platina sudah berubah, ya otomatis konsumsi bahan bakar jadi lebih boros,” bilang Hasan dari bengkel Ahli Karburator di sistem pengapian platina dipicu dari gesekan dalam ebonite dengan as delco sehingga celah platina berubah. Perubahan setelan platina bakalan lebih cepat berubahnya bila kondisi as delco sudah afkir. ”Perubahan kedudukan platina itu yang mempengaruhi waktu pengapian,” sahutnya problem itu tak berlaku di sistem pengapian CDI yang condong lebih stabil dari waktu ke waktu. Kelebihan inilah yang menurut Hasan membuat pemilik mobil ingin ubahan sistem pengapian platinanya menjadi CDI. Dana yang dibutuhkan untuk ubahan ini, jika pakai CDI eks Singapura, kurang lebih Rp 500 ribu

Platinadan CDI memiliki fungsi yang sama , yaitu mengatur penyalaan listrik tegangan tinggi yang terjadi pada celah platina atau sensor CDI sebelum disalurkan kebusi melalu rotor dan kabel busi. Perbedaan platina dan CDI terletak pada cara kerjanya, yaitu platina bekaerja secra mekanik sedangkan CDI berkerja secara elektronik.

Perbedaan Platina Dan Cdi – Platina dan CDI adalah dua teknologi yang berbeda yang digunakan dalam motor listrik. Meskipun keduanya menggunakan listrik, perbedaannya cukup besar. Platina adalah teknologi yang lebih awal dan digunakan dalam motor listrik pertama. CDI adalah teknologi lebih baru yang digunakan dalam motor listrik modern. Perbedaan utama antara platina dan CDI adalah cara kerja. Platina adalah sistem kapasitif yang menggunakan kapasitor untuk menyimpan energi listrik. Ketika arus diperlukan, kapasitor mengirimkan arus ke motor. Sistem ini menghasilkan tegangan konstan, tetapi arus berubah-ubah. CDI adalah sistem induksi statis, yang menggunakan induktor untuk menghasilkan arus listrik. Induktor ini menghasilkan arus yang konstan, tetapi tegangan berubah-ubah. Kinerja antara platina dan CDI juga berbeda. Platina memiliki daya yang lebih rendah, sehingga membuang lebih banyak listrik sebagai panas, dan juga membuat motor lebih lambat. Sedangkan CDI memiliki daya yang lebih tinggi, sehingga mampu menghasilkan lebih banyak tenaga dan dapat mempercepat motor. Ketika datang ke biaya, CDI lebih mahal daripada platina. CDI juga memerlukan perawatan lebih banyak, sementara platina lebih mudah dan lebih murah untuk diperbaiki. Jadi, jelas bahwa ada perbedaan besar antara platina dan CDI. Meskipun keduanya menggunakan listrik, mereka bekerja dengan cara yang berbeda. CDI lebih canggih dan menghasilkan daya yang lebih tinggi, tetapi juga lebih mahal untuk diperoleh dan perawatannya. Platina lebih ekonomis, tetapi membuang lebih banyak energi sebagai panas dan memperlambat motor. Penjelasan Lengkap Perbedaan Platina Dan Cdi1. Platina dan CDI adalah dua teknologi yang berbeda yang digunakan dalam motor listrik. 2. Platina adalah teknologi yang lebih awal dan CDI adalah teknologi lebih baru yang digunakan dalam motor listrik modern. 3. Perbedaan utama antara platina dan CDI adalah cara kerja. 4. Platina adalah sistem kapasitif yang menggunakan kapasitor, dan CDI adalah sistem induksi statis yang menggunakan induktor. 5. Kinerja antara platina dan CDI berbeda, dimana platina memiliki daya yang lebih rendah, sedangkan CDI memiliki daya yang lebih tinggi. 6. Biayanya juga berbeda, dimana CDI lebih mahal daripada platina. 7. CDI juga memerlukan perawatan lebih banyak, sementara platina lebih mudah dan lebih murah untuk diperbaiki. 8. Jadi, jelas bahwa ada perbedaan besar antara platina dan CDI. Penjelasan Lengkap Perbedaan Platina Dan Cdi 1. Platina dan CDI adalah dua teknologi yang berbeda yang digunakan dalam motor listrik. Platina dan CDI adalah dua teknologi yang berbeda yang digunakan dalam motor listrik. Keduanya menawarkan keunggulan dan kelemahan tertentu yang membedakannya dari satu sama lain. Platina adalah teknologi yang lebih tua yang ditemukan di sebagian besar motor listrik. Ini menggunakan kontak platina yang ditempatkan di antara papan kontrol dan rotor untuk menghubungkan energi listrik ke motor. Kontak platina dapat bertahan hingga tingkat tegangan dan arus yang sangat tinggi. Oleh karena itu, platina lebih mampu menangani kebutuhan daya motor listrik yang tinggi. Keuntungan lain dari platina adalah bahwa ini relatif mudah diperbaiki dan diperbarui. Jika sebuah kontak platina rusak, Anda dapat dengan mudah membeli kontak baru dan menggantinya. Ini juga relatif mudah untuk mengubah spesifikasi motor listrik dengan mengganti kontak platina dengan yang lain. Kelemahan utama dari platina adalah bahwa kontak platina dapat kehilangan kontak dengan jumlah yang cukup besar. Hal ini dapat menyebabkan kegagalan dalam kinerja motor listrik. CDI adalah teknologi yang lebih baru yang mulai ditemukan di motor listrik modern. Ini menggunakan sebuah kapasitor untuk menyimpan energi listrik dan mengeluarkannya ke motor pada saat yang tepat. Kapasitor ini tidak terpengaruh oleh tingkat tegangan dan arus yang tinggi seperti yang terjadi dengan platina. Ini juga sangat akurat dalam menyalurkan energi listrik. Keuntungan lain dari CDI adalah bahwa ini memungkinkan motor listrik untuk beroperasi dengan sangat tinggi. Ini meningkatkan efisiensi dan kecepatan motor. Ini juga menghilangkan masalah kontak yang berkurang yang terjadi pada platina. Kelemahan utama dari CDI adalah bahwa ini lebih mahal daripada platina. Ini juga lebih sulit untuk diperbaiki dan diperbarui. Jika kapasitor rusak, Anda harus membeli kapasitor baru dan menggantinya. Kesimpulannya, kedua teknologi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Platina lebih murah dan mudah diperbaiki dan diperbarui, sementara CDI lebih efisien dan akurat. Manajer harus menimbang kelebihan dan kekurangan dari kedua teknologi untuk memutuskan yang terbaik untuk motor listrik mereka. 2. Platina adalah teknologi yang lebih awal dan CDI adalah teknologi lebih baru yang digunakan dalam motor listrik modern. Platina dan CDI adalah teknologi yang digunakan dalam motor listrik untuk mengontrol arus listrik. Keduanya berfungsi untuk mengatur bagaimana arus listrik dipasok ke komponen motor, seperti rotor dan stator. Meskipun keduanya berfungsi untuk tujuan yang sama, ada beberapa perbedaan yang perlu diperhatikan antara keduanya. Pertama, platina adalah teknologi yang lebih awal dan CDI adalah teknologi lebih baru yang digunakan dalam motor listrik modern. Platina telah digunakan sejak tahun 1950-an dan masih dapat ditemukan pada motor listrik klasik. Ini adalah teknologi yang paling umum digunakan untuk mengontrol arus listrik untuk motor listrik klasik. Namun, CDI telah menggantikan platina sebagai teknologi yang lebih modern untuk mengontrol arus listrik untuk motor listrik modern. Kedua, CDI menggunakan prinsip yang berbeda dari platina dalam mengontrol arus listrik. Platina menggunakan relai untuk mengontrol arus listrik yang dipasok ke komponen motor. Relai mengontrol arus listrik dengan membuka dan menutup kontak secara berkala. CDI, di sisi lain, menggunakan sistem elektronik yang disebut kontrol jauh remote control untuk mengontrol arus listrik yang dipasok ke motor. Kontrol jauh ini menggunakan sinyal elektronik untuk membuka dan menutup kontak secara cepat, yang memungkinkan untuk mengontrol arus listrik dengan lebih baik. Ketiga, CDI memiliki keuntungan dibandingkan dengan platina. CDI lebih efisien dalam mengontrol arus listrik, yang berarti bahwa motor listrik yang menggunakan CDI akan menjadi lebih efisien dalam menggunakan bahan bakar. CDI juga memungkinkan untuk mengontrol arus listrik dengan lebih akurat, yang memungkinkan motor listrik untuk berjalan lebih lancar dan meningkatkan efisiensi. Meskipun ada beberapa perbedaan antara platina dan CDI, tujuan keduanya tetap sama yaitu untuk mengontrol arus listrik yang dipasok ke motor listrik. Platina telah digunakan selama bertahun-tahun dan masih dapat ditemukan pada motor listrik klasik. Namun, CDI telah menggantikan platina sebagai teknologi yang lebih modern untuk mengontrol arus listrik untuk motor listrik modern. CDI memiliki keuntungan dibandingkan dengan platina karena lebih efisien dan dapat mengontrol arus listrik dengan lebih akurat. 3. Perbedaan utama antara platina dan CDI adalah cara kerja. Perbedaan utama antara platina dan CDI adalah cara kerja. Platina adalah sistem pengapian elektronik yang digunakan pada kendaraan bermotor. Sistem ini menggantikan sistem pengapian konvensional yang menggunakan koil, kontak, dan distributor. Sistem pengapian ini menggunakan sensor yang mengirim informasi ke komputer yang mengendalikan akselerasi dan sistem pembakaran. Sistem ini juga menggunakan katup pengapian untuk menciptakan sinyal yang menyala pada busi. CDI, atau Capacitor Discharge Ignition, juga disebut sistem pengapian elektronik. Sistem ini menggunakan kapasitor untuk mengurangi waktu pengapian. Sistem ini menggunakan sinyal elektronik dari sensor untuk mengaktifkan katup pengapian dan menciptakan sinyal yang menyala pada busi. Selain itu, sistem ini juga menggunakan kontrolur untuk mengendalikan kontinuitas listrik dan memastikan bahwa sinyal listrik yang tepat dikirimkan ke busi pada saat yang tepat. Kedua sistem pengapian memiliki kelebihan dan kekurangan mereka sendiri. Platina adalah sistem yang lebih mudah diperbaiki, karena komponen dengan mudah dapat diganti. Namun, sistem ini menghasilkan sinyal pengapian yang lebih konstan, yang berarti bahwa kendaraan dapat mencapai putaran tinggi dengan kecepatan yang lebih tinggi. Sistem ini juga lebih mahal daripada sistem CDI. Sistem CDI lebih murah daripada sistem platina. Namun, dengan menggunakan kapasitor, sistem CDI membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menghasilkan sinyal pengapian, yang berarti bahwa kendaraan dapat mencapai putaran tinggi dengan kecepatan yang lebih lambat. Sistem ini juga lebih sulit diperbaiki karena komponen-komponennya tersedia dalam jumlah terbatas. Kedua sistem pengapian memiliki manfaat dan kekurangan mereka sendiri. Namun, perbedaan utama antara platina dan CDI adalah cara kerja. Platina menggunakan sensor untuk mengendalikan akselerasi dan sistem pembakaran, sementara CDI menggunakan kapasitor untuk mengurangi waktu pengapian. Sistem CDI juga lebih murah daripada sistem platina, namun membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menghasilkan sinyal pengapian. 4. Platina adalah sistem kapasitif yang menggunakan kapasitor, dan CDI adalah sistem induksi statis yang menggunakan induktor. Platina dan CDI adalah dua teknologi yang digunakan untuk mengontrol sistem bahan bakar pada sepeda motor. Keduanya memiliki perbedaan yang signifikan dalam mekanisme kerja dan jenis komponen yang mereka gunakan. Pertama, platina adalah sistem kapasitif yang menggunakan kapasitor untuk kontrol sinyal elektrik. Sistem ini mengirimkan sinyal listrik yang lemah dari baterai ke kapasitor. Kapasitor akan mengumpulkan energi listrik dan menyimpan daya yang dibutuhkan untuk mengontrol sistem bahan bakar. Untuk mengaktifkan sistem bahan bakar, sinyal listrik yang kuat akan dilepaskan dari kapasitor ke sistem. Kedua, CDI adalah sistem induksi statis yang menggunakan induktor untuk melepaskan sinyal listrik. Sistem ini memiliki kumparan bobin yang dapat mengumpulkan arus listrik yang dilepas oleh baterai dan mengalirkan arus listrik yang lebih kuat ke sistem bahan bakar. Untuk mengaktifkan sistem bahan bakar, kumparan bobin akan mengirimkan sinyal listrik yang lebih kuat ke sistem. Perbedaan utama antara platina dan CDI adalah jenis komponen yang mereka gunakan. Platina menggunakan kapasitor untuk menyimpan energi listrik, sedangkan CDI menggunakan induktor untuk melepaskan sinyal listrik. Perbedaan lainnya adalah bahwa sinyal listrik yang dilepaskan oleh CDI lebih kuat daripada sinyal listrik yang dilepaskan oleh platina. Meskipun CDI lebih kuat, sinyal listrik yang dilepaskan oleh platina lebih cepat. Ketika pembeli memutuskan antara platina dan CDI, mereka harus mempertimbangkan kinerja sistem, komponen yang digunakan, dan tingkat kesulitan perawatannya. CDI dikenal sebagai sistem yang lebih kuat dan tahan lama, sementara platina dikenal sebagai sistem yang lebih mudah dioperasikan dan mudah diperbaiki. Kesimpulannya, platina adalah sistem kapasitif yang menggunakan kapasitor, dan CDI adalah sistem induksi statis yang menggunakan induktor. Perbedaan utama antara keduanya adalah jenis komponen yang digunakan dan tingkat kuat arus listrik yang dilepaskan. Kedua teknologi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dan pembeli harus mempertimbangkan kinerja, komponen, dan tingkat kesulitan perawatan untuk memutuskan teknologi mana yang akan mereka gunakan. 5. Kinerja antara platina dan CDI berbeda, dimana platina memiliki daya yang lebih rendah, sedangkan CDI memiliki daya yang lebih tinggi. Perbedaan antara platina dan CDI adalah salah satu topik yang paling banyak dibicarakan oleh para pecinta motor. Kedua teknologi ini memiliki banyak perbedaan dalam hal kinerja mesin, konsumsi bahan bakar, emisi dan biaya. Kinerja antara platina dan CDI berbeda, dimana platina memiliki daya yang lebih rendah, sedangkan CDI memiliki daya yang lebih tinggi. Platina adalah teknologi yang lebih tua yang memiliki bobot berat yang lebih besar daripada CDI. Dengan bobot yang lebih berat, platina menawarkan daya yang lebih rendah. Daya yang lebih rendah berarti bahwa platina akan memberikan performa yang lebih buruk daripada CDI. Namun, platina mampu menghasilkan suara yang lebih halus dan konsumsi bahan bakar yang lebih rendah daripada CDI. CDI adalah teknologi yang lebih baru yang memiliki bobot yang lebih ringan daripada platina. Ini memungkinkan mesin untuk mencapai kecepatan yang lebih tinggi. Dengan bobot yang lebih ringan, mesin dapat menghasilkan lebih banyak daya. Ini berarti bahwa mesin dapat menghasilkan lebih banyak tenaga dan torsi sehingga menawarkan performa yang lebih baik. Namun, CDI mungkin menghasilkan suara yang lebih kasar dan konsumsi bahan bakar yang lebih tinggi. Perbedaan lainnya adalah emisi. Platina menghasilkan emisi yang lebih rendah daripada CDI. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa platina memiliki bobot yang lebih berat yang memungkinkan mesin untuk menghasilkan suara yang lebih halus. Namun, CDI mungkin menghasilkan lebih banyak emisi karena bobot yang lebih ringan yang memungkinkan mesin untuk menghasilkan suara yang lebih kasar. Biaya adalah faktor lain yang membedakan platina dan CDI. Platina memiliki biaya yang lebih rendah karena bobot yang lebih berat. Namun, CDI memiliki biaya yang lebih tinggi karena bobot yang lebih ringan. Dari semua perbedaan yang disebutkan di atas, dapat disimpulkan bahwa platina dan CDI memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. Jika Anda ingin mencari teknologi yang paling tepat untuk mesin Anda, maka Anda harus melakukan penelitian lebih lanjut untuk menemukan teknologi yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda. 6. Biayanya juga berbeda, dimana CDI lebih mahal daripada platina. Biaya adalah salah satu hal yang paling penting yang harus dipertimbangkan ketika memilih antara platina dan CDI. Platina dan CDI adalah dua jenis sistem bahan bakar yang berbeda yang digunakan dalam sejumlah kendaraan. Biaya untuk CDI lebih mahal daripada platina. Platina adalah sistem bahan bakar yang paling umum digunakan pada mobil. Ini menggunakan platina sebagai elektroda dalam sistem bahan bakar. Ini dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar karena bahan bakar terbakar dengan lebih cepat dan akurat. Platina juga menawarkan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan CDI. CDI adalah singkatan dari “Capacitor Discharge Ignition”. Ini adalah sistem bahan bakar yang lebih modern dan lebih efisien daripada platina. CDI menggunakan kapasitor untuk menyimpan arus listrik sebelum menyalakannya dengan cara yang lebih cepat dan lebih akurat. Ini memungkinkan bahan bakar untuk terbakar dengan lebih sempurna, yang menghasilkan lebih banyak daya dan efisiensi bahan bakar. Biaya CDI lebih mahal daripada platina. CDI mengharuskan penggunaan komponen yang lebih kompleks, yang menyebabkan biaya produksi yang lebih tinggi. CDI juga mengharuskan penggunaan daya listrik yang lebih besar, sehingga meningkatkan biaya operasional. Namun, CDI dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar dan daya, sehingga lebih murah dalam jangka panjang. Dengan melihat biaya, platina adalah pilihan yang lebih murah. Namun, CDI menawarkan efisiensi bahan bakar dan daya yang lebih baik, sehingga lebih baik dalam jangka panjang. Hal ini membuat CDI menjadi pilihan yang lebih baik untuk pengemudi yang ingin memaksimalkan efisiensi bahan bakar dan daya. Namun, biaya CDI lebih mahal daripada platina. 7. CDI juga memerlukan perawatan lebih banyak, sementara platina lebih mudah dan lebih murah untuk diperbaiki. Perbedaan antara platina dan CDI Capacitor Discharge Ignition adalah cara yang digunakan untuk menyalakan mesin. Kedua metode ini memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri, yang akan membantu Anda memutuskan mana yang paling sesuai untuk kebutuhan Anda. Pertama, perbedaan utama antara CDI dan platina adalah bahwa CDI menggunakan kapasitor untuk menghasilkan arus listrik yang diperlukan untuk menyalakan mesin. Platina, di sisi lain, menggunakan sistem pengapian saat ini seperti koil dan bobin. CDI sangat efisien karena dapat menghasilkan arus listrik yang lebih tinggi dalam waktu singkat, sementara platina menghasilkan arus listrik yang lebih rendah. Kedua, perbedaan lain antara kedua metode adalah bahwa CDI memiliki waktu respons yang lebih cepat. Ini berarti bahwa CDI dapat menyalakan mesin dalam waktu yang lebih singkat. Ini juga membuat CDI lebih cocok untuk digunakan dalam aplikasi mesin yang beroperasi pada putaran tinggi. Platina, di sisi lain, memiliki waktu respons yang lebih lambat, menjadikannya lebih cocok untuk digunakan dalam aplikasi mesin yang beroperasi pada putaran rendah. Ketiga, CDI lebih mahal daripada platina. Ini karena CDI memerlukan komponen elektronik eksternal untuk berfungsi dengan baik. Hal ini juga berarti bahwa CDI membutuhkan investasi awal yang lebih tinggi daripada platina. Keempat, CDI juga memerlukan perawatan lebih banyak daripada platina. Karena sistemnya elektronik, CDI memerlukan pemeliharaan rutin. Komponen elektroniknya harus diperiksa secara berkala untuk memastikan kinerjanya tetap optimal. Platina, di sisi lain, lebih mudah dan lebih murah untuk diperbaiki. Komponen utamanya hanya memerlukan pemeliharaan berkala untuk memastikan bahwa mereka tetap dalam kondisi yang baik. Kelima, CDI juga menawarkan tingkat keandalan yang lebih tinggi daripada platina. Karena CDI tidak tergantung pada sistem pengapian saat ini, ia lebih tahan lama dan lebih tahan terhadap kondisi ekstrem. Platina, di sisi lain, dapat menjadi sangat rentan terhadap gangguan jika tidak diperawati secara berkala. Keenam, CDI dapat menghasilkan lebih banyak daya daripada platina. Karena CDI dapat menghasilkan arus listrik yang lebih tinggi dalam waktu singkat, ia dapat menghasilkan lebih banyak tenaga. Platina, di sisi lain, hanya dapat menghasilkan arus listrik yang lebih rendah. Ketujuh, CDI juga memerlukan perawatan lebih banyak, sementara platina lebih mudah dan lebih murah untuk diperbaiki. Karena komponen elektroniknya, CDI memerlukan inspeksi dan penjagaan yang lebih sering. Platina hanya memerlukan pemeliharaan berkala untuk memastikan bahwa komponen utamanya berfungsi dengan baik. Jadi, itulah perbedaan utama antara CDI dan platina. Anda dapat memutuskan mana yang paling sesuai untuk kebutuhan Anda dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan keduanya. Namun, pastikan Anda memilih yang tepat untuk memastikan kinerja mesin yang optimal. 8. Jadi, jelas bahwa ada perbedaan besar antara platina dan CDI. Platina dan CDI merupakan istilah yang digunakan dalam dunia otomotif untuk menggambarkan dua jenis komponen yang berbeda. Keduanya adalah bagian penting dari sistem starter pada mobil, dan keduanya memiliki fungsi yang berbeda namun penting. Komponen Platina merupakan bagian dari sistem starter pada mobil yang menghasilkan daya listrik yang akan digunakan untuk menyalakan mesin. Komponen ini mengandung platina yang digunakan untuk menghasilkan arus listrik yang diperlukan untuk menyalakan mesin. Komponen CDI merupakan bagian dari sistem starter pada mobil yang mengontrol arus listrik yang dihasilkan oleh komponen platina. Ini mengatur arus listrik untuk memastikan bahwa mesin dapat menyala dengan benar dan bekerja dengan efisien. Jadi, jelas bahwa ada perbedaan besar antara platina dan CDI. Perbedaan utama antara keduanya adalah bahwa platina adalah komponen yang menghasilkan daya listrik, sementara CDI adalah komponen yang mengontrol arus listrik yang dihasilkan oleh platina. Komponen platina memiliki lebih banyak bagian daripada komponen CDI. Platina terdiri dari beberapa bagian, seperti kupu-kupu, kutub, bobin, dan kontak. Komponen CDI terdiri dari satu atau dua bagian, yaitu kontrol listrik dan relai. Komponen Platina juga memerlukan pemeliharaan yang lebih tinggi daripada komponen CDI. Komponen platina perlu diperiksa secara berkala untuk memastikan bahwa ia berfungsi dengan benar, sedangkan komponen CDI tidak memerlukan banyak perawatan. Selain perbedaan dalam jumlah bagian dan tingkat pemeliharaan, ada juga perbedaan dalam biaya. Komponen platina lebih mahal daripada komponen CDI, karena komponen platina menggunakan material yang lebih mahal. Komponen platina juga lebih rentan terhadap kerusakan dan mudah rusak. Itu karena material yang digunakan yang lebih sensitif. Jadi, jika Anda memiliki mobil dengan komponen platina, Anda harus menjaga mesin dengan baik untuk menjaga komponen platina tetap aman. Jadi, jelas bahwa ada perbedaan besar antara platina dan CDI. Keduanya memiliki fungsi yang berbeda, dan mereka juga memiliki perbedaan dalam jumlah bagian, tingkat pemeliharaan, dan biaya. Oleh karena itu, penting untuk memahami perbedaan antara keduanya sebelum membeli komponen untuk mesin Anda.
MengenalApa Itu Platina dan Fungsinya. Platina adalah komponen yang digunakan pada jenis pengapian mobil lama yang saat ini sudah digantikan Capacitive Discharge Ignition atau CDI pada seri mobil baru. Platina memiliki kaitan erat dengan performa mobil. Apabila performa mobil menurun seperti tidak cepat padahal tidak ada hambatan bisa jadi

Platina mobil digunakan untuk menghubungkan dan memutus arus listrik pada mobil-mobil jadul, sebelum adanya teknologi CDI. Meski bentuknya kecil, namun jika komponen ini bermasalah, mobil bisa mogok. Platina merupakan salah satu bagian di dalam sistem pengapian konvensional. Umumnya mobil-mobil lansiran 1970 dan 1980 masih menggunakan sistem ini. Fungsi platina adalah menghubungkan dan memutus arus listrik yang berasal dari kumparan primer koil pengapian ke massa. Tujuan dari fungsi komponen ini adalah membentuk induksi listrik bertegangan tinggi pada bagian kumparan sekunder koil pengapian. Ringkasnya, kedua komponen tersebut berfungsi untuk mengatur percikan api di busi. Sebagai contoh mobil yang masih menggunakan sistem platina adalah Toyota Corrola DX, Suzuki Katana dan Daihatsu Zebra serta mobil jadul lainnya. “Mobil jadul seperti Daihatsu Zebra masih menggunakan platina. Salah satu kelebihan platina adalah harga komponen yang tergolong murah. Sedangkan kekurangannya adalah jika setting atau pengaturan kurang pas, maka bensin bisa menjadi boros serta rentan bermasalah,” ungkap Aris, Service Advisor Daihatsu saat dihubungi Moladin pada Senin 31/1/2022. Cara Kerja Platina Mobil Bagian dari platina mobil Seperti diinformasikan sebelumnya bahwa tugas platina adalah memutus dan menghubungkan buka-tutup arus listrik. Lalu bagaimana cara kerjanya? Saat Platina Menutup Menghubungkan Arus Listrik Saat mesin mobil menyala otomatis nok distributor juga berputar. Nah, saat nok distributor sudah tidak menekan tumit ebonit platina, bagian tersebut akan dalam keadaan tertutup. Penutupan platina ini membuat arus listrik dari kumparan primer koil terhubung ke massa dan pada akhirnya terbentuk medan magnet pada kumparan primer koil. Saat Platina Terbuka Memutus Arus Listrik Nok distributor akan berputar sekaligus menekan tumit ebonit platina. Kemudian platina akan membuka sehingga daya listrik dari kumparan primer koil yang akan menuju ke massa menjadi diputus. Dengan pemutusan daya listrik secara tiba-tiba serta cepat tersebut, muncul induksi listrik di kedua kumparan koil pengapian. Kemudian induksi listrik yang ada dalam kumparan primer koil akan diserap oleh komponen kondensor. Sedangkan induksi listrik dari kumparan sekunder koil disalurkan ke busi sehingga menghasilkan percikan bunga api. Biasanya induksi listrik dari kumparan sekunder bisa mencapai volt. Adapun komponen Pendukung Platina Mobil seperti Nok distributor Kontak tetap Kontak lepas Pegas kontak pemutus Lengan kontak pemutus Sekrup pengikat Tumit ebonit Kabel dari minus coil Alur penyetel celah platina Dari semua komponen tersebut kesemuanya harus dalam keadaan fit. Sebab jika salah satu diantra komponen itu bermasalah imbasnya kinerja platina tidak bisa maksimal. “Sistem platina itu masih mekanis, tidak seperti CDI yang sudah diseting oleh computer. Untuk itu diperlukan mekanik yang memahami karakter dari masing-masing mobil yang masih menggunakan sistem platina. Utamanya saat melakukan penyetelan,” imbuh Aris. Aris juga menambahkan imbas dari penyetelan platina yang tidak pas akan membuat mobil tidak ada tenaga alias performa mesin menurun. “Cara menyetel platina yaitu dengan fuller gauge atau alat ukur. Sehingga diketahui kerapatan dari kontak poinnya. Terlalu rapat membuat tenaga yang dihasilkan kecil. Namun jika terlalu renggang justru membuat tenaga tidak ada,” jelas Aris. Cara Merawat Platina Mobil Platina mobil harus dijaga kebersihannya Meski harganya terjangkau, platina rentan dengan masalah. Umumnya masalah muncul karena adanya kotoran di platina serta penyetelan yang tidak ideal. “Platina rentan rusak karena posisinya di samping mesin, berdekatan pula dengan roda depan. Kotoran seperti debu dan cipratan air membuat platina cepat rusak. Jika rajin disetel dan dijaga kebersihannya, platina dapat bertahan hingga bertahun-tahun. Untuk pemilik mobil klasik baiknya selalu membawa cadangan platina dan busi cadangan untuk jaga-jaga jika komponen tersebut bermasalah,” ungkap Aris. Perbedaan CDI dan Platina Mobil CDI dan platina Teknologi Capacitor Discharge Ignition CDI muncul untuk menggantikan sistem platina dalam hal pengapian di mesin mobil. Keduanya jelas mempunyai perbedaan. CDI tidak terpengaruh pada putaran mesin tinggi ataupun rendah. Menggunakan sistem kelistrikan, sehingga lebih praktis dan beberapa pemilik mobil jadul beralih sistem pengapian jenis ini. Meski begitu, salah satu kekurangan dari komponen CDI adalah jika terjadi masalah umumnya tidak bisa diperbaiki dan otomatis harus diganti dengan yang baru. Namun demikian, ada kekurangan tentu ada kelebihan. Salah satu kelebihan CDI adalah praktis, umur lebih panjang dan tidak perlu penyetelan berulang-ulang seperti platina. “CDI jelas lebih praktis, tidak perlu penyetelan berulang seperti platina yang masih bersifat mekanis. Namun jika terjadi masalah pada perangkat CDI biasanya susah untuk diperbaiki. Solusinya ganti dengan yang baru,” jelas Aris. Sementara itu, Dedy yang merupakan salah satu pemilik Toyota Corolla DX lansiran 1981 mengungkapkan bahwa mobilnya masih menggunakan platina. “Masih menggunakan platina, memang harus telaten dan paham serta hobi otak-atik. Menurut saya menggunakan mobil dengan sistem platina menjadi tanangan tersendiri, selain itu juga seru aja,” ungkap Dedy. Moladiners, itulah ulasan mengenai platina mobil. Simak terus untuk informasi otomotif menarik lainnya.

Re rubah PLATINA KE CDI Originally Posted by autofever.starlet ep70 Kayanya harus tunggu gw pulang bro, pada ngak tau tempat taronya hehehe, sabar aja, klo bisa PM no. hp aja, nanti klo dah ada dikontek aja thanx Perbandingan platina dengan cdi Artikel ini memuat tentang cara kerja pengapian mesin mobil ignition pada umumnya, baik dengan menggunakan platina maupun dengan menggunakan CDI Dalam hal ini sebenarnya Induction Ignition, hanya saja di dalam dunia otomotif indonesia nama CDI sudah melekat dengan sistem pengapian ini jadi saya gunakan CDI.Gambar dan artikel ini disadur dari dan juga tentunya pengalaman pribadi. Sistem pengapian Conventional Cara kerja pengapian mobil Secara sederhana dapat di lihat pada skema berikut ini Ketika kita memutar kunci kontak ke posisi "ON" yang terjadi adalah seperti gambar diatas, yaitu koil mendapat kan aliran " setrum"dari accu yang bermuatan +, kemudian platina POINTS dalam posisi terbuka. yang artinya Ujung dari koil yang lain berada dalam posisi nol. Ketika kita memulai Starter kita atau ketika mobil kita sudah hidup inilah yang terjadi Platina kita akan mengalami siklus buka oleh karena siklus buka tutup inilah koil kita menjadi "AKTIF" dan melompatkan "setrum" yang cukup besar ke Busi. APA ARTINYA KOIL kita AKTIF ???? Penjelasan secara mudahnya demikian Pada dasarnya alat electronic yang ada di mobil kita membutuhkan setrum muatan Positif + dan negatif - dari aki kita agar dapat aktif. demikian pula dengan koil kita. dia membutuhkan muatan + dan -. ketika kunci kontak dalam posisi "On" terminal koil yang bertanda + sudah di aliri setrum sedangkan terminal koil yang bertanda - masih kosong atau nol. Sesaat setelah kita starter maka posisi platina akan menutup sehingga terminal - mendapatkan aliran muatan - . darimana muatan negatif ini muncul? dari body platina itu sendiri yang di lekatkan pada body mobil kita melalui DELCO dan kabel massa. ketika platina pada posisi menutup artinya muatan negatif- atau yang sering kita sebut massa dalam bahasa awam, tersalurkan melalui kabel platina menuju koil, sehingga koil aktif dan mengahsilkan lompatan "api" ke busi. Bagaimana koil dapat membuat lompatan api yang besar dengan memanfaatkan sumber yang kecil 12V ????? Dengan memanfaatkan Hukum Faraday ==> yang secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut Apabila sebuah magnet kita gerakan diantara kumparan atau gulungan kawat maka seiring dengan pergerakan magnet itu sebenarnya medan magnet maka akan dihasilkan listrik pada kumparan tersebut, dan sebaliknya apabila kumparan kawat pada inti besi kita berikan aliran listrik maka kumparan tersebut akan menghasilkan medan magnet. Dengan kata lain Perubahan medan magnet pada Kumparan akan menghasilkan aliran listri pada kumparan tersebut!!!! koil mobil pada umumnya terdiri dari dua kumparan yaitu kumparan primer dengan jumlah lilitan sedikit dan juga kumparan sekunder dengan jumlah lilitan 100X lipat gulungan Primer. seperti kita melilitkan seutas benang pada gulungan maka hasilnya pasti akan ada dua ujung yang dapat kita temui nah pada gulungan Primer kedua ujung inilah yang akan muncul kepermukaan koil menjadi terminal + dan - pada kepala koil Maka seperti yang kita bahas sebelumnya ketika koil aktif artinya terminal + mendapat muatan + dan terminal - mendapat muatan - maka kumparan primer ini akan menimbulkan medan magnet yang akan mempengaruhi kumparan sekunder yang posisinya berada didalam kumparan primer. Syarat agar kumparan kedua dapat melompatkan lisrtik maka sesuai hukum faraday harus ada perubahan medan magnet. perubahan medan magnet ini terjadi seiring dengan buka tutupnya Platina/Points. Dengan jumlah lilitan yang 100 kali lebih banyak dari pada kumparan primer maka tegangan yang dihasilkan secara mudahnya adalah 100X lipat pula. nah tegangan sebesar ini akan mencari sumber massa atau ground atau kutub - terdekat untuk bisa dinetralisir. maka dengan adanya kabel busi dan busi itu sendiri yang salah satu sisinya tertanam pada ground terjadi lah lompatan bunga api yang mampu membakar campuran bahan bakar udara pada ruang bakar mesin. KONDENSOR Kita sering di suruh montir2 apabila mengganti platina sekalian ganti kondensornya...betul? apakah fungsi kondensor sebenarnya? seperti yang kita bahas diatas bahwa setiap terjadi perubahan medan magnet maka akan menghasilkan tegangan pada kumparan, ternyata selain menghasilkan tegangan pada kumparan sekunder yg diteruskan ke busi, medan magnet yang terjadi pada koil juga menghasilkan tegangan pada kumparan primer itu sendiri. Yaitu sebesar +300V, tegangan sebesar ini terjadi ketika posisi Platina/poits terbuka, apabila tegangan ini tidak di netralisasikan atau digrounded maka akan terjadi lompatan bungan api pada platina kita untuk memaksakan tegangan tersebut untuk ke ini terjadi maka dalam hitungan menit maka platina kita akan hangus dan habis terbakar. Disinilah Kondensor mengambil peranan, ketika platina posisi terbuka kondensor menampung sementara tegangan tersebut, kemudian ketika platina menutup lagi tegangan tersebut akan dinetralisir atau di grounded lagi. BALLAST RESISTOR Balast resistor atau yang dalam bahasa awamnya wheatstone atau restan dan lain2 yaitu berbentuk resistor besar yang terbungkus batu keramik putih terletak diatas resistor. fungsi dari ballast resistor ini adalah penurun tegangan yang masuk ke koil pada saat kendaraan sudah pada kondisi nyala dan berjalan sehingga input ke koil tidak mencapai 12V. hal ini berguna agar koil kita tidak cepat panas dan juga platina tidak cepat gosong. Namun ballast resistor ini tidak digunakan pada saat start pertama. untuk start pertama dibutuhkan api koil yang cukup besar agar dapat membakar campuran bahan bakar dan udara yang masih dingin dan juga pelumasan mesin yang belum sempurna. jadi pada saat starter koil mendapatkan input langsung dari accu sebesar 12V. untuk jenis jenis koil modern ballast resitor tersebut telah terintegrasi kedalam koil sehingga terletak didalam koil itu. built in internal resistor. Busi busi merupakan salah satu komponen utama dalam sistem pengapian, yaitu sebagai komponen ujung yang melakukan pembakaran campuran bahan bakar udara dalam ruang bakar kendaraan, api melompat dari ujung elekroda busi ke ground busi sehingga terjadilah pembakaran. berikut kutipan gambar2 busi yang normal dan tidak normal beserta penyebabnya KELEMAHAN SISTEM PENGAPIAN PLATINA ausan pada platina, semahal2nya platina akan mengalami keausan input tegangan ke dan output dari koil agar tidak menghanguskan platina pada rpm tinggi dikarenakan masih mengharapkan kemampuan mekanik pegas akibat embun, kotoran dan getaran KE untungan sistem pengapian platina montir pinggir jalan yang ngerti Sistem CDI Capasitive Discharge Ignition Pengertian mudahnya adalah pemanfaatan alat elektronik berupa transistor dan kapasitor untuk menggantikan sistem pengapian tradisional platina. Pada prinsipnya CDI memanfaatkan sebuah sensor yang akan aktif apabila di trigger atau di pantik oleh sesusatu, dalam hal ini sensor akan aktif oleh dadu yang ada di tengah delko kita. Salah satu jenis sensor yang sering digunakan adalah sensor Hall. Sensor hall memanfaatkan efek hall yaitu lapisan tipis semikonduktor yang diberi arus listrik vs akan menghasilkan beda potensial vout akibat terjadi perubahan medan magnet secara tegak lurus. beda potensial yang dihasilkan besarnya adallah Vout= I X B Contoh gambar diatas sebuah magnet diletakan didepan sensor hall, apabila benda besi diletakan tegak lurus pada magnet tersebut maka medan magnet didepan sensor hall akan berubah, perubahan ini akan menghasilkan beda potensial pada pin Vout, maka lampu LED akan menyala. Yang terjadi pada delco mobil secara sederhananya adalah seperti gambar dibawah ini Keuntungan Pengapian Dengan sistem CDI 1. Karena tidak ada kontak, maka tidak ada yang akan aus untuk sistem pengapian ini timeless, wearless, bukan menggunakan sistem kontak maka tidak akan terpengaruh pada kotoran, embun pagi, dan juga getaran.pagi2 lebih mudah untuk starter menggunakan koil racing dengan nilai hambatan yang rendah yang tidak dapat digunakan pada sistem pengapian platina. jika koil racing digunakan pada platina maka dengan cepat akan menghanguskan platina anda.... ada lagi setel menyetel platina atau adjustment karena tanpa kontak sehingga jika settingan awal sudah ok maka sistem cdi akan bertahan dalam waktu yang cukup lama. sehingga tidak ada lagi tune up rutin selain penggantian busi. Kerkurangan sistem pengapian CDI mahal dikit tapi kan invest untuk jangka panjang banyak montir pinggir jalan yang mengerti sistem ini sehingga munculah alkisah penggunaan cdi ngeri kalo mogok tiba2 gimana????? gimana mobil2 baru sekarang? udah pada cdi semua bro..... FAKTA Dari 100 mobil CDI yang mogok 95 diantaranya yang rusak bukan CDI nya melainkan KOIL nya. VboZ.
  • 64ilqm99gw.pages.dev/28
  • 64ilqm99gw.pages.dev/140
  • 64ilqm99gw.pages.dev/140
  • 64ilqm99gw.pages.dev/620
  • 64ilqm99gw.pages.dev/251
  • 64ilqm99gw.pages.dev/167
  • 64ilqm99gw.pages.dev/109
  • 64ilqm99gw.pages.dev/483
  • 64ilqm99gw.pages.dev/883
  • 64ilqm99gw.pages.dev/976
  • 64ilqm99gw.pages.dev/758
  • 64ilqm99gw.pages.dev/293
  • 64ilqm99gw.pages.dev/481
  • 64ilqm99gw.pages.dev/256
  • 64ilqm99gw.pages.dev/85
  • perbedaan platina dan cdi