Fitnah Pasal 311 KUHP : (1) "Jika yang melakukan kejahatan pencemaran atau pencemaran tertulis dibolehkan untuk membuktikan apa yang dituduhkan itu benar, tidak membuktikannya, dan tuduhan dilakukan bertentangan dengan apa yang diketahui, maka dia diancam melakukan fitnah dengan pidana penjara paling lama empat tahun".

Fitnah adalah perkataan bohong atau tanpa berdasarkan kebenaran yang disebarkan dengan maksud menjelekkan orang, seperti menodai nama baik atau merugikankehormatan orang lain. Mengapa fitnah dapat dipahami dengan tiga kata lain yaitu alibtilā`u, al-imtiḥānu dan al-aẓāb?​ Jawaban PenjelasanTiga kata yang merepresentasikan kata fitnah tersebut mengandung makna bahwa siapa saja yang menjadi korban fitnah seyogyanya bersabar jika fitnah yang menimpanya berupa ujian, introspeksi diri jika fitnah yang menimpanya berupa cobaan, dan meminta ampunan jika fitnah yang menimpanya berupa siksaan.
Fitnah itu besar (dahsyat) dari melakukan pembunuhan." (Q. S. Al-Baqarah : 217). Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Hudzaifah RA, Rasulullah SAW bersabda yang artinya; "Tidak akan masuk surga orang yang suka menebar fitnah." Macam - macam Fitnah. Ada dua macam fitnah, yakni fitnah syubhat dan fitnah syahwat.
Beberapa hari terakhir, film pendek berjudul Tilik ramai diperbincangkan publik. Meskipun disajikan dalam durasi singkat, film ini mampu menggambarkan berbagai fenomena yang begitu kental bagi masyarakat Indonesia, salah satunya adalah kebiasan ghibah. Pakar Tafsir Indonesia, Prof KH Quraish Shihab dalam Kosakata Keagamaan menuliskan, kata ghibah diambil dari bahasa arab غيبة dan berasal dari kata غيب, artinya, sesuatu yang tidak dijangkau mata. Maka dari itu, sesuatu yang tidak terlihat atau tidak hadir disebut gaib. Kata ghibah selanjutnya diserap ke dalam Bahasa Indonesia dan bermakna, bergunjing, membicarakan keburukan keaiban orang lain. Pengertian ghibah sejatinya telah dijelaskan oleh Nabi Muhammad Saw. Dalam sebuah majelis ilmu Rasulullah Saw bertanya, "Tahukah kamu, apakah gibah itu?" “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu,” jawab para sahabat. “Ghibah adalah kamu membicarakan saudaramu mengenai sesuatu yang tidak ia sukai,” jelas Rasulullah. “Ya Rasulullah, bagaimanakah menurut engkau apabila orang yang saya bicarakan itu memang sesuai dengan yang saya ucapkan?” “Apabila yang kamu bicarakan itu benar ada padanya, maka kamu telah menggunjingnya. Dan apabila yang kamu bicarakan itu tidak ada padanya, berarti kamu telah membuat-buat kebohongan terhadapnya” HR. Muslim Perbedaan Ghibah, Buhtan, dan Namimah Syekh Ibrahim Al-Qathan dalam Taisir At-Tafsir mengutip perkataan Al-Hasan Al-Bashri, bahwasanya menggunjing terbagi menjadi tiga, yakni ghibah, buhtan dusta dan namimah adu domba. Prof. Quraish Shihab mengemukakan, ghibah adalah menyebut, menulis, atau bahkan memberi isyarat dengan tangan atau mata sekalipun menyangkut hal buruk atau tidak disenangi oleh seseorang yang tidak hadir di hadapan yang menyebut, walaupun yang diungkapkan itu benar. Jika keburukan yang dibicarkan ternyata tidak benar, maka ia disebut بهتان buhtaan yang bermakna kebohongan besar. Baca juga White Lies Alias Berbohong untuk Menyenangkan Orang Lain, Bolehkah? Adapun masyarakat Indonesia biasanya menyebut perkataan bohong dengan kata fitnah. Dalam KBBI, fitnah berarti perkataan bohong atau tanpa berdasarkan kebenaran yang disebarkan dengan maksud menjelakkan orang, seperti menodai nama baik dan merugikan kehormatan orang. Sedangkan dalam Bahasa Arab, istilah fitnah justru memiliki makna berbeda. Berbeda lagi jika ada upaya untuk menimbulkan keretakan hubungan antara satu pihak dengan pihak lainnya, meskipun berita itu benar adanya, perbuatannya disebut namimah adu domba. Larangan ghibah dalam Islam Ghibah adalah dosa dan perbuatan tercela. Allah Swt juga berfirman; يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka kecurigaan, karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang."QS. Al-Hujurat 12 Abu Muhammad al-Husain bin Mas’ud Al-Baghawi dalam Ma’alimut Tanziil menyatakan, ayat ini diturunkan karena ada dua orang lelaki yang menggunjing kawan mereka. Rasulullah Saw bersabda; "Jauhilah prasangka buruk, karena prasangka buruk ucapan yang paling dusta, dan janganlah kalian saling mendiamkan, saling mencari kejelekan, saling menipu dalam jual beli, saling mendengki, saling memusuhi dan janganlah saling membelakangi, dan jadilah kalian semua hamba-hamba Allah yang bersaudara." HR. Bukhari Perbuatan ghibah amat tercela, orang yang melakukannya bahkan diumpamakan memakan bangkai saudaranya sendiri. Oleh karena itu, sebagaimana kita enggan memakan bangkai sesama manusia, jauhi pula membicarakan keburukan orang lain di belakangnya. Refrensi Ma’alimut Tanziil karya Abu Muhammad al-Husain bin Mas’ud Al-Baghawi, Taisir At-Tafsir karya Syekh Ibrahim Al-Qathan, Kosakata Keagamaan karya Quraish Shihab SBH
Padahal dalam salah satu tafsir kata fitnah di situ dimaknai dengan kesyirikan. Sehingga, jika diartikan menjadi, 'musyrik lebih buruk daripada melakukan pembunuhan'. Ini berbeda dengan kata fitnah dalam ayat 28 pada Surat al Anfal. Dalam ayat tersebut, kata fitnah diartikan dengan ujian atau cobaan. Bunyi ayatnya adalah sebagai berikut.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, disebutkan bahwa fitnah artinya perkataan bohong atau tanpa berdasarkan kebenaran yang disebarkan dengan maksud menjelekkan orang. Kata fitnah berasal dari bahasa Arab الفِتْنَةُ yang bermakna ujian dan dalam Al-Qur’an dan hadist sendiri ada banyak makna tentang fitnah, seperti fitnah bermaksud Syirik Dalam Islam, berpaling dari jalan yang benar, sesat, pembunuhan dan kebinasaan, perselisihan dan peperangan, kemungkaran dan kemaksiatan. Termasuk adalah menyebar berita dusta atau bohong atau mengada-ngada yang kemudian merugikan orang lain juga termasuk dalam fitnah. padahal Bahaya Berbohong Dan Hukumnya Dalam Islam sudah jelas termasuk Fungsi Al-Quran dalam Kehidupan Sehari-hariHukum FitnahFitnah merupakan suatu kebohongan besar yang sangat merugikan dan termasuk dalam dosa yang tak terampuni oleh Allah SWT. Oleh karenya, Islam melarang umatnya memfitnah sebab fitnah adalah SWT berfirman yang artinya;“Wahai orang yang beriman jauhilah kebanyakan dari prasangka, sehingga kamu tidak menyangka sangkaan yang dilarang karena sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa dan janganlah sebagian kamu menggunjing setengahnya yang lain. Apakah seseorang dari kamu suka memakan daging saudaranya yang telah mati? Jika demikian kondisi mengumpat maka sudah tentu kamu jijik kepadanya. Jadi patuhilah larangan-larangan tersebut dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” Q. S. Al-Hujarat 12.Seorang Sahabat pernah bertanya kepada Rasulullah;“Wahai Rasulullah, apakah ghibah itu? Lalu Rasulullah menjawab; Menyebut sesuatu yang tidak disukai saudaramu di belakangnya.’ Kemudian Sahabat kembali bertanta; Bagaimana jika apa yang disebutkan itu benar?’ Rasulullah kemudian menjawab; kalau sekiranya yang disebutkan itu benar, maka itulah ghibah. Tetapi jika hal itu tidak benar, maka engkau telah melakukan buhtan kebohongan besar.” H. R. Muslin, Abu Daud, dan At-Tirmidzi.Allah SWT berfirman yang artinya;“Maka nyatalah bahwa tidak ada yang lebih zhalim dari orang yang mereka-reka perkara-perkara yang dusta terhadap Allah, dan mendustakan sebaik-baik saja kebenaran itu disampaikan kepadanya. Bukankah telah diketahui bahwa dalam neraka jahanam tersedia tempat tinggal bagi orang2 kafir?” Q. S. Az-Zumar 32.“Maukah Aku beritakan kepadamu, kepada siapakah syaitan-syaitan itu selalu turun? Mereka turun ke tiap-tiap pendusta yang berdosa, yang mendengar sungguh-sungguh apa yang disampaikan oleh syaitan-syaitan itu sedangkan kebanyakan beritanya adalah dusta.” Q. S. Asy-Syuras 221-223.“Fitnah itu besar dahsyat dari melakukan pembunuhan.” Q. S. Al-Baqarah 217.Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Hudzaifah RA, Rasulullah SAW bersabda yang artinya; “Tidak akan masuk surga orang yang suka menebar fitnah.”Macam – macam FitnahAda dua macam fitnah, yakni fitnah syubhat dan fitnah SyubhatSyubhat berarti samar-samar atau tidak jelas. Dalam fiitnah syubhat, seseorang menjadi rusak ilmu dan keyakinannya sehingga menjadikan perkaran ma’ruf menjadi samar dengan kemungkaran, sementara kemungkaran sendiri tidak ia hindari dikerjakan. Fitnah syubhat merupakan fitnah paling berbahaya oleh karena kurangnya ilmu dan lemahnya bashirah, ketika diiringi dengan niat buruk dan hawa nafsu maka timbullah fitnah besar dan SAW sangat mengkahwatirkan fitnah syubhat, sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh Abu Barzah Al-Aslamy, beliau bersabda yang artinya;“Sesungguhnya di antara yang aku takutkan atas kamu adalah syahwat mengikuti nafsu pada perut kamu dan pada kemaluan kamu serta fitnah-fitnah yang menyesatkan.” H. R. Ahmad.YangTermasuk dalam fitnah syubhat adalah;KekafiranAllah SWT berfirman yang artinya;“Katakanlah “Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?” Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. mereka itu orang-orang yang telah kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan kufur terhadap perjumpaan dengan Dia, Maka hapuslah amalan- amalan mereka, dan Kami tidak Mengadakan suatu penilaian bagi amalan mereka pada hari kiamat. Q. S. Al Kahfi 18 103-105.KemunafikanAllah SWT berfirman yang artinya;“Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta. dan bila dikatakan kepada mereka ’Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi.’ Mereka menjawab “Sesungguhnya Kami orang-orang yang mengadakan perbaikan.” Q. S. Al Baqarah 2 10-11.Bid’ah penyebab perpecahanSebuah hadist dari Mu’awiyah bin Abi Sufyan RA,“Ketahuilah, sesungguhnya Rasulullah SAW berdiri kepada kami, lalu bersabda Ketahuilah, sesungguhnya Ahlul Kitab sebelum kamu telah berpecah-belah menjadi 72 agama. Dan sesungguhnya agama ini Islam akan berpecah-belah menjadi 73 agama. 72 di dalam neraka, dan sati di dalam sorga, yaitu Al-Jama’ah.”“Dan sesungguhnya akan muncul beberapa kaum dari kalangan umatku yang hawa-nafsu menjalar pada mereka sebagaimana virus rabies menjalar pada tubuh penderitanya. Tidak tersisa satu urat dan persendian kecuali sudah dijalarinya.” H. R. Abu Dawud, Ahmad, Al-Hakim.Fitnah SyahwatFitnah syahwat merupakan segala perbuatan yang dapat melemahkan dan mengikis iman seseorang disebabkan oleh mengikuti hawa nafsu. Mereka yang terkena fitnah syahwat biasanya malas beribadah serta tidak segan melanggar perintah Allah dan mengerjakan apa yang dilarang. Hal ini disebabkan oleh hawa nafsu beserta andil dari iblis yang senantiasa mengiringi dan membuat iman semakin fitnah syahwat adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia, kesenangan, dan yang membangkitkan hawa SWT berfirman yang artinya;“Dijadikan indah bagi manusia kecintaan kepada syahwat apa-apa yang diingini berupa wanita, anak-anak, harta kekayaan yang berlimpah dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia. Dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik surga.” Q. S. Al-Imran 14.Bahaya FitnahAllah SWT berfirman yang artinya;“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”. Q. S. Al Hujurat 6.Apapun yang kita dengar dari orang lain, segala ucapan itu kita terima dengan telinga, bukan dengan lidah ucapan. Berita-berita itu menyebar luas dari telinga ke telinga seolah keluar dari mulut ke mulut. Hati adalah yang menentukan apakah semua berita yang di dengar itu adalah benar atau salah. Allah SWT berfirman yang artinya;“Kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan dia pada sisi Allah adalah besar” Q. S. An Nur 15.Selanjutnya, firman Allah SWT mengenai pertanggung jawaban panca indera kita di akhirat;“Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik, yang lengah lagi beriman berbuat zina, mereka kena la’nat di dunia dan akhirat, dan bagi mereka adzab yang besar, pada hari ketika lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan. Pada hari itu, Allah akan memberi mereka balasan yang setimpal menurut semestinya, dan tahulah mereka, bahwa Allah-lah Yang Benar, lagi Yang menjelaskan segala sesuatu menurut hakikat yang sebenarnya.” Q. S. An Nur 23-25.Fitnah itu hukumnya sangat berat, lebih berat daripada ketidaktaatan atau dosa besar. Sebab fitnah itu sendiri berbahaya;Menimbulkan kesengsaraanOleh sebab berita yang disebarkan tidaklah benar, fitnah sangat merugikan terutama bagi orang yang difitnah dan bisa jadi harga dirinya hancur di mata masyarakat dan menjadi bahan cemoohan. Sedangkan bagi yang memfitnah sendiri tidak akan lagi bisa dipercaya dan setiap orang pasti akan keresehanOleh sebab fitnah yang disebarkan masyarkat jadi tidak tenang karena takut. Misalnya, ada yang difitnah menjadi pencuri, pastinya orang akan takut jika suatu saat mereka akan jadi kebersamaan dan tali silaturrahmiSatu fitnah bisa menghancurkan satu bangsa karena satu fitnah saja bisa menimbulkan berbagai masalah yang akhirnya bisa menjadi seperti lingkaran setan masalah yang tiada akhir. Padahal Keutamaan Menyambung Tali Silaturahmi dalam Islam sangatlah mencelakai orang lainFitnah lebih kejam daripada pembunuhan, pada kenyataannya itu memang benar. Fitnah umumnya dilatarbelakangi ketidaksukaan atau kebenciaan terhadap orang lain, tidak menutup kemungkinan turut membangkitkan niatan jahat berbuat kriminal yang dapat mencelakai orang merugikan orang lainSudah sangat jelas bahwa fitnah banyak memberikan korbannya kerugian, mulai dari fisik, psikis, sampai harta benda dan keluarga. Yang paling menyakitkan adalah hancurnya harga diri karena pada dasarnya setiap manusia pasti ingin dihargai di mata manusia orang munafikCiri-ciri orang munafik yakni; bicaranya dusta, ketika diberi kepercayaan amanah justru mengkhianatinya, dan melanggar nerakaFitnah merupakan salah satu dosa besar yang menjadi penghalang seorang Muslim masuk surga. Akibat dari perbuatan fitnah sendiri akan menjadi tanggungannya seumur hidup yang apabila tidak segera bertaubat maka neraka lah jugaKewajiban Anak Perempuan Terhadap Orang Tua Setelah MenikahCara Menghilangkan Rasa CintaMendidik Anak PerempuanKisah Cinta Nabi YusufCara Mendapatkan Jodoh Menurut IslamMuhasabah Hati di Malam HariDzikir Pembuka RezekiAmalan IstighfarHukum Khitan Bagi Perempuan

KultumQuraish Shihab. Sayyid Quthub mengutarakan berbagai
35K Likes, 31 Comments. TikTok video from Nai_sitinurazizah13 (@nai_sitinurazizah13): "‼️ Baca Deskripsi ‼️ Ingatlah betapa kejam fitnah itu sampai Allah jelaskan bahwa dahsyatnya fitnah melebihi pembunuhan. keburukan yang dilakukan manusia dan ke dzalim-an nya tergambar dalam sejarah para Nabi dan Rasul serta semua orang yang mengikuti jejak langkahnya. fitnah nyata pernah terkem hUriXuQ.
  • 64ilqm99gw.pages.dev/450
  • 64ilqm99gw.pages.dev/381
  • 64ilqm99gw.pages.dev/793
  • 64ilqm99gw.pages.dev/642
  • 64ilqm99gw.pages.dev/190
  • 64ilqm99gw.pages.dev/893
  • 64ilqm99gw.pages.dev/420
  • 64ilqm99gw.pages.dev/721
  • 64ilqm99gw.pages.dev/154
  • 64ilqm99gw.pages.dev/754
  • 64ilqm99gw.pages.dev/372
  • 64ilqm99gw.pages.dev/570
  • 64ilqm99gw.pages.dev/108
  • 64ilqm99gw.pages.dev/218
  • 64ilqm99gw.pages.dev/214
  • jelaskan perbedaan buhtan dan fitnah