Merenungkan Mazmur 31 ini di minggu Palmarum, kita diarahkan untuk merenungkan sikap yang iman yang diperlihatkan oleh pemazmur, bahwa dalam kesengsaraannya, pemazmur percaya bahwa Tuhan tidak akan diam, tetapi Tuhan menilik, memperhatikan dan Tuhan menegakkannya adalah karena kasih setia Tuhan.
Untuk liturgi yang digunakan ialah liturgi minggu-minggu sengsara Tuhan Yesus ke-III. Untuk renungan pada minggu sengsara ke-III, pembacaan Alkitab diambil dari Injil Lukas 13:31-35. Pada Gereja Maranatha Oebufu memimiki empat orang pendeta, diantaranya Pdt. Desiana Rondo-Effendy selaku ketua majelis jemaat, Pdt. Soleman A. Uli Loni, Pdt.Paling tidak, Tuhan dapat memberhentikan bola salju ketakutan kita sehingga tidak berkepanjangan dan tidak merambah ke mana-mana. Ada banyak seruan Tuhan dalam firman-Nya untuk mengatakan agar kita jangan takut. Tuhan banyak sekali berseru bahwa Dia menyertai kita. Namun masalah kita selalu adalah ketidakyakinan kita akan seruan-Nya.
Persembahan: KJ No. 441 ‘Ku Ingin Menyerahkan. Nyanyian Penutup: NKB No. 195 Kendati Hidupku Tenteram. ATRIBUT. Warna dasar ungu dengan simbol XP (Khi-Rho), cawan pengucapan, salib dan mahkota. MTPJ 27 Maret - 2 April 2022 (Minggu Sengsara IV) - Dodoku GMIM.
LENGKONG, AYOBANDUNG.COM - Renungan Harian Kristen Rabu 2 Maret 2022 Penghakiman Terakhir Injil Matius 25:31-46. Bacaan hari ini menegaskan kepada kita bahwa Yesus menghendaki kita untuk berlaku baik dan benar dihadapan Allah. Agar kita bisa memperoleh sukacita dan damai sejahterah bersama dengan Dia di dalam KerajaanNya yang Kudus.
Liturgi Ibadah Tujuh Minggu Sengsara.pdf. by Ebenhaizer Nuban Timo. 2018, Hari Raya Gerejawi dan Ibadah Hari Raya Gereja. Gereja menetapkan 7 Minggu sebelum Paskah sebagai saat perenungan umat akan sengsara, penderitaan dan kematian Yesus Kristus. Liturgi ini disusun dengan maksud membantu jemaat merayakan 7 minggu pra paskah dengan melakukan
Tanggal: Minggu, 30 Oktober 2022 Bacaan : Kisah Para Rasul 20:17-38 Setahun: Lukas 21-22 Nats: Lalu menangislah mereka semua tersedu-sedu dan sambil memeluk Paulus, mereka berulang-ulang mencium dia. (Kisah Para Rasul 20:37) Renungan: PERPISAHAN YANG INDAH
Untuk itu Yesus memberikan diri-Nya. Yesus memberi hidup. Hidup yang diberikan-Nya kekal adanya. Inilah berkat khusus itu. Dunia ini dalam konteks berkat umum adalah bersifat sementara. Hal-hal yang tidak selamanya dapat kita nikmati dan sebentar saja kita miliki. Ibarat sertifikat hak milik, semuanya akan balik nama.Berhenti menjadi orang Kristen, Atau kedua, bertobat dan berubah menjadi pembawa damai seperti Yesus. Karena hanya dengan demikian maka dia akan terus berjalan bersama Yesus, Sang Raja Damai. Ketiga, Yesus, Sang Raja Damai, mesti menjadi pusat pujian dan penyembahan dalam perjalanan orang percaya (ayat 8-9).WfkI.