Halini dimaksudkan agar peserta didik merasa "memiliki" dan bertanggung jawab atas kegiatan yang telah direncanakan bersama itu. Dalam perencanaan itu dibicarakan mengenai aturan main, aktivitas pendukung, alat dan bahan yang dapat diakses, cara dan langkah kerja untuk menyelesaikan rencana kegiatan kolaboratif tadi.
- Budi Utomo terbilang menjadi organisasi pertama di Indonesia yang bersifat nasional serta modern. Hari terbentuknya Budi Utomo kemudian diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional, yaitu tanggal 20 Mei 1908. Beberapa tokoh pendiri Budi Utomo adalah Soetomo, Soeraji Tirtonegoro, Gunawan Mangunkusumo, dan lain-lain. Baca juga Raja-Raja Kerajaan Tarumanegara Pembentukan Waktu itu, Belanda masih berusaha menjajah Indonesia, sampai akhirnya Belanda mendapatkan tawaran sebuah Politik Etis. Politik Etis ini diberi untuk menyadarkan Belanda bahwa sudah seharusnya mereka berterima kasih kepada Indonesia karena sudah banyak mendapat keuntungan setelah puluhan tahun menduduki tahun 1907, Wahidin Sudirohusodo melakukan kunjungan ke sekolah almamaternya dan bertemu dengan para mahasiswa STOVIA. School tot Opleiding van Indische Artsen STOVIA adalah sekolah dokter untuk bumiputera atau penduduk asli Indonesia. Lalu, Wahidin menyerukan usulannya terkait membentuk organisasi yang dapat mengangkat derajat bangsa. Melalui gagasan tersebut, Sutomo dan teman-temannya pun berusaha mengembangkan gagasan itu sampai 20 Mei 1908, hari berdirinya Budi Utomo. Budi Utomo berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu bodhi atau budhi artinya keterbukaan jika, pikiran, kesadaran, akal, atau pengadilan. Tujuan Menyadarkan kedudukan masyarakat Jawa, Sunda, dan Madura pada diri sendiri. Berusaha meningkatkan kemajuan mata pencaharian serta penghidupan bangsa dengan memperdalam kesenian dan kebudayaan. Menjamin kehidupan sebagai bangsa yang terhormat Fokus pada masalah pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan. Membuka pemikiran penduduk Hindia seluruhnya tanpa melihat perbedaan keturunan, kelamin, dan agama. Baca juga Sekaten Asal Usul, Prosesi, Tradisi, dan Pantangan

sebuahteori atau kajian mengenai seni itu sendiri. Menurut Sumanto (2006: 5) seni dapat diartikan sebagai berikut: Seni adalah hasil atau proses kerja dan gagasan manusia yang melibatkan kemampuan terampil, kreatif, kepekaan indera, kepekaan hati dan pikir untuk menghasilkan suatu karya yang memiliki kesan indah, selaras, bernilai seni,

Ilustrasi Perjuangan Bangsa Indonesia setelah Tahun 1908 Sumber Unsplash/Susan Q YinBangsa Indonesia memiliki sejarah dijajah oleh bangsa asing dalam waktu yang sangat lama. Bangsa Indonesia sejak dahulu sudah melakukan perlawanan, namun setelah tahun 1908 ada yang berbeda dengan perjuangan bangsa. Jelaskan perjuangan bangsa Indonesia setelah tahun 1908!Perjuangan bangsa Indonesia setelah tahun 1908 disebut sebagai Kebangkitan Nasional. Kebangkitan Nasional menjadi momen penting dalam perjuangan Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia setelah Tahun 1908Ilustrasi Perjuangan Bangsa Indonesia setelah Tahun 1908 Sumber Unsplash/Inaki Del OlmoJelaskan perjuangan bangsa Indonesia setelah tahun 1908! Dikutip dari Super Complete SMP/MTs 7, 8, 9, Tim Guru Kreatif 2019723-724, Kebangkitan Nasional merupakan periode yang terjadi pada paruh pertama abad ke-20. Pada saat itu, sudah banyak rakyat Indonesia yang menumbuhkan rasa kesadaran Indonesia memiliki perasaan senasib sebagai bangsa sehingga meningkatkan rasa persatuan. Kebangkitan Nasional adalah momen pergerakan perjuangan bangsa Indonesia yang mulai menyadari kondisi dan potensi sebagai suatu Nasional dimulai dengan kelahiran Budi Utomo di tahun 1908. Perjuangan bangsa Indonesia setelah tahun 1908 dilakukan demi kepentingan nasional, bukan hanya kepentingan daerah saja. Perjuangan ini tidak lepas dari pengorbanan para tokoh pahlawan yang mempelopori Kebangkitan Nasional seperti1. Wahidin SudirohusodoWahidin Sudirohusodo merupakan tokoh pencetus ide lahirnya Budi Utomo pada 1908. Beliau lahir di Mlati, Sleman, Yogyakarta pada 7 Januari 1852. Sejak tahun 1906 sampai 1907, beliau giat melakukan perjalanan untuk mengumpulkan dana pendidikan untuk penduduk bertemu Sutomo, organisasi Budi Utomo lahir pada 20 Mei 1908 dari gagasan mereka. Organisasi Budi Utomo menjadi pencetus bangkitnya kesadaran nasional bangsa Indonesia. Oleh karena itu, tanggal 20 Mei diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional sampai saat dr. SutomoDokter Sutomo lahir pada tanggal 30 Juli 1888 di Desa Ngepeh, Jawa Timur. Saat belajar di STOVIA, beliau terkesan oleh saran Wahidin untuk memajukan pendidikan untuk jalan membebaskan bangsa dari penjajahan. Pada 20 Mei 1908, Budi Utomo lahir dan Sutomo ditunjuk sebagai dr. Cipto MangunkusumoDokter Cipto Mangunkusumo lahir di Desa Pecangakan, Jepara. Sejak masih bersekolah di STOVIA, beliau sudah membuat tulisan mengkritik Belanda di harian De Locomotief dan Bataviaasch. Beliau membuka praktek dokter di Solo dan mendirikan Kartini Klub dengan tujuan memperbaiki nasib perjuangan bangsa Indonesia setelah tahun 1908! Pada masa itu rakyat Indonesia mulai berjuang demi kepentingan nasional, bukan kepentingan daerah. KRIS
SejarahIndonesia / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014. VIII, 212 hlm. : ilus. ; 25 cm. o. id / ps Mengenai proses masuknya agama Kristen ke Indonesia ini dapat dikatakan dalam dua gelombang atau dua kurun waktu. Pertama dikatakan bahwa agama Kristen masuk di Indonesia sudah sejak

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Surabaya23 Juni 2022 1345Jawabannya adalah B. Farhat ingin sekolah yang tinggi agar menjadi seorang karyawan di perusahaan terkenal. Wahidin Sudirohusodo adalah seorang dokter dan pembaharu pendidikan di Indonesia pada tahun 1900an. Pada saat menjadi masih menjadi mahasiswa di STOVIA, akhir tahun 1907 Soetomo bertemu dengan dr. Wahidin Sudirohusodo, pada pertemuan itu Wahidin menyampaikan gagasannya untuk membentuk dana pelajar. Dana pelajar ini akan membantu membiayai pemuda pribumi yang cerdas namun tidak memiliki banyak dana untuk melanjutkan sekolah. Menurut dr. Wahidin rakyat Indonesia harus cerdas terlebih dahulu untuk bisa membebaskan diri dari penindasan kaum penjajah. Dengan demikian, tindakan saat ini yang tidak sesuai dengan gagasan Wahidin Sudirohusodo tentang pendidikan adalah B Fatha ingin sekolah yang tinggi supaya menjadi karyawan di perusahaan terkenal.

Dandi sinilah sudah terlihat semacam gerakan yang awal mulanya dipelopori oleh seorang ningrat atau priyayi yang sebenarnya bukan mahasiswa, dr. Wahidi Sudirohusodo, yang pada tahun 1901 memimpin majalah " Retnodoemilah" , yang diterbitkan di Surakarta sejak 1895 (saat itu dipimpin oleh F.L Winter , seorang ahli bahasa jawa ).
– Wahidin Soedirohoesodo merupakan seorang pahlawan nasional yang berperan penting dalam masa pergerakan nasional. Gagasan membentuk organisasi Budi Utomo lahir dari pemikiran seorang tokoh yang bernama Wahidin Soedirohoesodo. Organisasi Budi Utomo adalah organisasi pemuda yang didirikan pada 20 Mei 1908 oleh Dr. Soetomo dan para mahasiswa juga Kabinet Reformasi Pembangunan Penetapan, Susunan, dan Program Kerja Pendidikan Wahidin Soedirohoesodo lahir di Desa Mlati, Sleman, Yogyakarta pada 7 Januari 1852. Beliau sempat duduk di bangku sekolah dasar bernama angka loro. Sekolah yang didirikan oleh pemerintah kolonial penjajah untuk memberantas buta huruf. Wahidin merupakan murid terpandai di kelasnya, sehingga pada 1864, usia 12 tahun, beliau masuk ke Sekolah Rakjat Rendah Eropa Eurepeesche Lagere School-ELS. Kemudian ia melanjutkan kembali sekolahnya di Tweede Europese Lagere School atau Sekolah Dasar Eropa Kedua. Meskipun ia merupakan salah satu murid golongan priyayi rendah, Wahidin tidak rendah diri, ia bahkan lulus dengan mendapat predikat uitmuntend artinya terbaik. Berkat kepandaiannya di bidang akademik, Wahidin pun melanjutkan sekolahnya di perguruan tinggi Batavia, Sekolah Dokter Jawa yang kemudian disebut School Tot Opeleiding Voor Inlandse Arsten STOVIA. Baca juga Prasasti Yupa Fungsi dan Isinya Pelopor gerakan pendidikan Setelah beliau lulus dari STOVIA, ia sukses menjadi seorang dokter hebat yang mendedikasikan dirinya untuk mengembangkan dunia pendidikan anak bangsa. Ada dua hal pokok yang ia perjuangkan, yaitu memberikan pendidikan sebaik-baiknya kepada masyarakat dan menggugah kesadaran kebangsaan mereka. Sebagai bagian dari aksi itu, Wahidin membuat sebuah majalah bernama Retno Dhoemilah yang berarti Permata yang Bercahaya pada Mei 1895. Selama beliau memimpin redaksi majalah tersebut, Wahidin merasa lebih mudah dalam menyuarakan kepentingan bangsanya. Salah satu hal penting yang ia suarakan adalah usulan membentuk lembaga beasiswa studiefonds yang akan dikampanyekan secara langsung dengan berkeliling Pulau Jawa. Baca juga Kabinet Persatuan Nasional Latar Belakang, Susunan, dan Program Kerja Budi Utomo Wahidin Soedirohoesodo banyak menghabiskan waktunya untuk berkeliling di kota-kota besar di Jawa guna menyuarakan gerakan pendidikan yang ia pelopori. Ia memberikan gagasannya tentang “dana pelajar” untuk membantu pemuda-pemuda cerdas yang tidak mendapat kesempatan dalam melanjutkan sekolah. Namun, gagasan ini masih belum mendapat tanggapan yang cukup. Berawal dari situ, Wahidin juga mengemukakan gagasan itu kepada para pelajar STOVIA di Jakarta, bahwa perlu didirikan organisasi untuk memajukan pendidikan dan meninggikan martabat bangsa. Gagasan ini ternyata disambut dengan baik oleh para pelajar STOVIA, kemudian pada 20 Mei 1908, terbentuklah organisasi Budi Utomo yang didirikan oleh Dr. Soetomo dan Goenawan Mangoenkoesoemo. Kedua tokoh tersebut merupakan pelajar dari STOVIA yang juga bersekolah bersama Wahidin Soedirohoesodo. Referensi Harari, Yayan Rika. 2018. Wahidin Soedirohoesodo Sang Dokter Bangsa. Jakarta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Salingtukar informasi tentang materi Wahidin Sudirohusodo dengan ditanggapi. Saling tukar informasi tentang materi wahidin. School SMA Rizvi Textile Institute; Course Title COM MISC; Uploaded By ProfMask9842. Pages 31 This preview shows page 21 - 23 out of 31 pages. Tindakan masa kini yang sesuai dengan gagasan Wahidin Sudirohusodo tentang pendidikan adalah? Bagi Gina, pendidikan akan membantunya keluar dari kemiskinan sehingga ia selalu belajar dengan serius di sekolah. Indah ingin sekolah yang tinggi agar menjadi seorang karyawan di perusahaan terkenal. Diana merasa sangat sedih ketika melihat temannya putus sekolah karena tidak ada biaya. Tere senantiasa membantu temannya yang kesulitan belajar di sekolah. Semua jawaban benar Jawaban yang benar adalah A. Bagi Gina, pendidikan akan membantunya keluar dari kemiskinan sehingga ia selalu belajar dengan serius di sekolah.. Dilansir dari Ensiklopedia, tindakan masa kini yang sesuai dengan gagasan wahidin sudirohusodo tentang pendidikan adalah Bagi Gina, pendidikan akan membantunya keluar dari kemiskinan sehingga ia selalu belajar dengan serius di sekolah.. Pembahasan dan Penjelasan Menurut saya jawaban A. Bagi Gina, pendidikan akan membantunya keluar dari kemiskinan sehingga ia selalu belajar dengan serius di sekolah. adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google. Menurut saya jawaban B. Indah ingin sekolah yang tinggi agar menjadi seorang karyawan di perusahaan terkenal. adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali. Menurut saya jawaban C. Diana merasa sangat sedih ketika melihat temannya putus sekolah karena tidak ada biaya. adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain. Menurut saya jawaban D. Tere senantiasa membantu temannya yang kesulitan belajar di sekolah. adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan. Menurut saya jawaban E. Semua jawaban benar adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain. Kesimpulan Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah A. Bagi Gina, pendidikan akan membantunya keluar dari kemiskinan sehingga ia selalu belajar dengan serius di sekolah.. Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah. Dengan gagasan, "untuk mewujudkan masyarakat yang maju, pendidikan harus diperluas," dr. Wahidin Sudirohusodo berkeliling ke seluruh Pulau Jawa pada 1906 dan 1907. Wahidin juga berpendapat, pendidikan dapat dilaksanakan dengan usaha sendiri, tanpa bergantung kepada pemerintah kolonial. Tokoh yang mengawali lahirnya pergerakan nasional ini lahir tahun 1852 di Mlati Dr. Wahidin Sudirohusodo merupakan dokter lulusan School tot Opleiding van Indische Artsen STOVIA. Sebagai orang yang senang dekat dengan rakyat pribumi, ia memahami berbagai macam penderitaan yang dirasakan mereka, terutama di bidang pendidikan. Hal ini dikarenakan pendidikan yang diberikan oleh pemerintah kolonial Belanda sangatlah terbatas sehingga tidak seluruh rakyat pribumi dapat mengenyam pendidikan. Atas dasar ini, dr. Wahidin Sudirohusodo mengemukakan gagasan untuk memberikan beasiswa kepada pemuda-pemuda yang cerdas tetapi tidak dapat melanjutkan sekolahnya. Gagasan yang disebut sebagai “dana pelajar” ini ia tawarkan kepada tokoh-tokoh masyarakat di Pulau Jawa namun kurang mendapatkan tanggapan. Akhirnya, gagasan itu dikemukakan kepada pelajar-pelajar STOVIA pada tahun 1907. Dr. Wahidin Sudirohusodo melontarkan gagasan bahwa perlu adanya sebuah organisasi yang bertujuan untuk memajukan pendidikan serta derajat bangsa. Gagasan ini disambut baik oleh para mahasiswa STOVIA sehingga dibentuklah organisasi Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908. Jadi, perjuangan dr. Wahidin Sudirohusodo pada masa pergerakan nasional adalah mengemukakan gagasan mengenai pentingnya pendidikan bagi masyarakat pribumi yang kurang mampu. Gagasan lainnya adalah mengenai pentingnya mendirikan sebuah organisasi yang bertujuan untuk memajukan pendidikan dan derajat bangsa. Gagasan itulah yang mendasari pembentukan Budi Utomo sebagai organisasi pertama pada masa pergerakan nasional. Cobalakukan pelacakan kemudian buatlah uraian tentang pengaruh pendidikan pada kaum Pribumi di Hindia Belanda dalam Gagasan Wahidin akhirnya terwujud ketika para Gunawan atas rintisan Wahidin Sudirohusodo pada tanggal 20 Mei 1908. Tujuannya untuk mengumpulkan dana guna membantu kaum bumiputera yang kekurangan dalam menempuh dr. Wahidin Sudirohusodo, Perintis Kebangkitan Nasional Indonesia 06/09/2020Wahidin Sudirohusodo lahir pada 7 Januari 1852 di Mlati, Sleman, Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Kedua orangtuanya memberikan nama lengkap Mas Ngabehi Wahidin Soedirohoesodo. Menurut biografi yang disusun Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada 1992, ayah Wahidin adalah seorang ronggo bagian dari struktur pemerintahan Hindia Belanda, sekarang kira-kira setingkat dengan Camat yang berasal dari daerah Bagelen, Purworejo, Jawa Tengah. Beliau merupakan salah satu bumiputera pertama yang diterima di ELS atau Europeesche Lagere School. ELS dikenal sebagai Sekolah Rendah Eropa diperuntukkan untuk keturunan peranakan Eropa, keturunan timur asing atau pribumi dari tokoh terkemuka. Pada 1869 beliau meneruskan studinya ke Sekolah Dokter Djawa di Batavia Jakarta. Sekolah Dokter Djawa sendiri adalah cikal-bakal sekolah pendidikan dokter bumiputera STOVIA School tot Opleiding van Indische Artsen. Beliau lulus pada 1872, kemudian diangkat menjadi asisten pengajar di STOVIA. Seiring berjalannya waktu, sekolah kedokteran tersebut kini telah menjadi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia FKUI. Beliau kemudian kembali ke Yogyakarta dan bekerja sebagai dokter. Beliau sangat merakyat sehingga banyak mengetahui penderitaan, ketertindasan, dan keterbelakangan rakyat sebagai akibat dari penjajahan. Beliau sering membebaskan rakyat dari biaya pengobatan. Untuk membebaskan rakyat dari ketertindasan dan keterbelakangan hanya bisa dilakukan melalui pendidikan. Beliau pun melakukan perjalanan keliling Pulau Jawa untuk mencari dana yang akan diberikan kepada anak-anak cerdas sebagai beasiswa yang dikenal dengan Studiefonds atau "dana belajar". Ide-idenya gagasannya dituangkan pula melalui majalah berbahasa Jawa, Retno Doemilah. Namun, ajakannya tersebut tidak mendapat tanggapan seperti yang diharapkan dari masyarakat. Pada waktu mengunjungi STOVIA, Wahidin Sudirohusodo kembali mengemukakan pemikirannya. Kali ini idenya mendapat sambutan baik dari para pelajar STOVIA. Mereka sepakat bahwa ketertindasan dan keterbelakangan rakyat bisa diatasi dengan pendidikan. Gagasan-gagasan Wahidin Sudirohusodo kemudian diwujudkan oleh dan kawan-kawan dengan mendirikan organisasi Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908. Selain menyebarkan gagasan kebangsaan, Dr Wahidin juga memberi perhatian pada kesadaran kesehatan di tengah masyarakat. Beliau menerbitkan majalah Guru Desa yang menerangkan pentingnya kesehatan. Tujuannya adalah untuk melawan kepercayaan terhadap dukun dan tahayul yang masih banyak dipercayai rakyat kala Sudirohusodo wafat pada 26 Mei 1917 di Yogyakarta dan dimakamkan di Mlati, Sleman, Yogyakarta. Pada 6 November 1973, berdasarkan Keppres pemerintah menobatkan Sudirohusodo sebagai pahlawan nasional. Nama beliau juga diabadikan sebagai nama Rumah Sakit Umum Pusat Provinsi RSUP di Makassar, Sulawesi Selatan. 2 Pers Membawa Kemajuan. Pada awal abad ke-20, para priyayi baru menuangkan gagasannya melalui pers media cetak mengenai isu-isu perubahan. Isu-isu yang dipopulerkan, yaitu terkait dengan peningkatan status sosial rakyat bumiputra dan peningkatan kehidupan di bidang sosial, ekonomi, budaya, dan politik. Kata kemajuan menjadi populer pada saat itu. dr. Wahidin Soedirohoesodo lahir di Mlati, Sleman, Yogyakarta, 7 Januari 1852 – meninggal di Yogyakarta, 26 Mei 1917 pada umur 65 tahun, EYD Wahidin Sudirohusodo adalah salah seorang pahlawan nasional Indonesia. Namanya selalu dikaitkan dengan Budi Utomo karena walaupun ia bukan pendiri organisasi kebangkitan nasional itu, dialah penggagas berdirinya organisasi yang didirikan para pelajar School tot Opleiding van Inlandsche Artsen Jakarta itu. Wahidin Sudirohusodo sering berkeliling kota-kota besar di Jawa mengunjungi tokoh-tokoh masyarakat sambil memberikan gagasannya tentang “dana pelajar” untuk membantu pemuda-pemuda cerdas yang tidak dapat melanjutkan sekolahnya. Akan tetapi, gagasan ini kurang mendapat tanggapan. Selama hidupnya, Sudirohusodo yang diketahui merupakan keturunan Bugis-Makassar ini sangat senang bergaul dengan rakyat biasa. Sehinggga tak heran bila dia disukai banyak orang. Dari pergaulannya inilah, Sudirohusodo akhirnya sedikit banyak mengerti penderitaan rakyat akibat penjajahan Belanda. Menurutnya, salah satu cara untuk membebaskan diri dari penjajahan, rakyat harus cerdas. Untuk itu, rakyat harus diberi kesempatan mengikuti pendidikan di sekolah-sekolah. Sebagai salah satu cara yang bisa dilakukannya untuk sedikit membantu meringankan penderitaan adalah dengan memanfaatkan profesinya sebagai dokter, selama mengobati rakyat, Sudirohusodo sama sekali tidak memungut bayaran. Selain sering bergaul dengan rakyat, dokter yang terkenal pula pandai menabuh gamelan dan mencintai seni suara, ini juga sering mengunjungi tokoh-tokoh masyarakat di beberapa kota di Jawa. Para tokoh itu kemudian diajaknya untuk menyisihkan sedikit uang mereka yang nantinya digunakan untuk menolong pemuda-pemuda yang cerdas, tetapi tidak mampu melanjutkan sekolahnya. Namun sayangnya, ajakan Sudirohusodo ini kurang mendapat sambutan. Perjuangan Sudirohusodo tidak sampai disitu saja. Di Jakarta, Sudirohusodo mencoba mengunjungi para pelajar STOVIA dan menjelaskan detail gagasannya. Saat itu, Sudirohusodo menganjurkan agar para pelajar itu mendirikan organisasi yang bertujuan memajukan pendidikan dan meninggikan martabat bangsa. Ternyata gagasan Sudirohusodo ini mendapat sambutan baik dari para pelajar STOVIA itu. Mereka juga sependapat dan menyadari bagaimana buruknya nasib rakyat Indonesia pada waktu itu. Pada tanggal 20 Mei 1908, Sutomo dan kawan-kawannya mendirikan sebuah organisasi yang diberi nama Budi Utomo. Inilah organisasi modern pertama yang lahir di Indonesia. Karena itu, tanggal lahir Budi Utomo, 20 Mei, diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Wahidin Sudirohusodo sendiri wafat pada tanggal 26 Mei 1917. Jasadnya kemudian dimakamkan di desa Mlati, Yogyakarta. Nama Lengkap Wahidin Soedirohoesodo Alias No Alias Profesi Pahlawan Nasional Tempat Lahir Mlati, Sleman, Yogyakarta Tanggal Lahir Rabu, 7 Januari 1852 Warga Negara Indonesia Pendidikan Sekolah Dasar di Yogyakarta, Europeesche Lagere School di Yogyakarta, Sekolah Dokter Jawa di Jakarta semoga bermanfaat “Biografi Pahlawan Nasional dr. Wahidin Soedirohoesodo” Organisasiini didirikan antara lain oleh Sutomo, Gunawan atas rintisan Wahidin Sudirohusodo pada tanggal 20 Mei 1908. Tujuannya untuk mengumpulkan dana guna membantu kaum bumiputera yang kekurangan dalam menempuh pendidikan.
“Kalau bangsa ini ingin terbebas dari penjajahan dan merdeka, maka rakyat dan bangsa ini harus cerdas dan pandai. Untuk itu rakyat harus bersekolah dan mengikuti pendidikan di sekolah”-Wahidin Wahidin Soedirohoesodo lahir pada 7 Januari 1852 di Sleman, Yogyakarta. Ayahnya, Arjo Soediro merupakan seorang wedana atau sejenis camat dalam bidang tertentu. Arjo Soediro sangat menghargai pendidikan. Menurutnya, pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk mewujudkan sebuah pergerakan dan kemajuan bangsa. Ayahnya menyekolahkan dr. Wahidin dan kakak perempuannya di Sekolah Ongko Loro. Sekolah Ongko Loro merupakan sekolah desa yang dikhususkan untuk pribumi, anak petani, dan anak buruh. Masa pendidikan pada Sekolah Ongko Loro adalah 3 tahun dengan hal yang diajarkan yaitu membaca, menulis, dan berhitung. Pemerintah kolonial membangun sekolah ini dengan tujuan memberantas buta huruf. Kemudian, setelah lulus dari Sekolah Ongko Loro ia melanjutkan sekolah di Eurepeesche Lagere School ELS yang merupakan sekolah Belanda yang diperuntukkan masyarakat Belanda dan beberapa golongan pribumi. Karena ketertarikannya terhadap dunia medis, ia kemudian memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya ke STOVIA atau sekolah Dokter Djawa. Wahidin merupakan pribadi yang cerdas dan murah hati. Selain cerdas dalam bidang pendidikan umum di sekolah, ia juga dikenal mahir berolah seni. Ia sangat mahir dalam memainkan gamelan dan bersekolah, dr. Wahidin sudah merasakan adanya ketidakadilan dan ketimpangan sosial antara pribumi dan warga Belanda. Timbul keinginan baginya untuk membebaskan penduduk pribumi dari penderitaan masa itu. Ia menyadari bahwa pendidikan dapat membawa pribumi menuju kebebasan itu. STOVIA merupakan tempat dr. Wahidin memulai pemikirannya untuk pergerakan bangsa Indonesia. Namun, selama masih dalam masa studi, gagasan-gagasannya memiliki keterbatasan untuk diwujudkan. Hingga akhirnya ia meraih gelar dokter, ia kembali ke Yogyakarta. Ia menjadi dokter di tanah kelahirannya. Kemudian ia menerbitkan majalah Retna Doemilah pada tahun 1895 dengan Winter sebagai redakturnya. Majalahnya memiliki banyak pelanggan dari kalangan priyayi. Gagasan mengenai kebangsaan dan uraian mengenai pentingnya pendidikan menjadi topik utama majalah ini. Sehingga, gagasan dr. Wahidin semakin meluas dan banyak menerima dr. Wahidin terhadap pendidikan membuatnya berusaha untuk bertemu dengan orang-orang berpengaruh untuk mendiskusikan gagasannya mengenai “Dana Belajar” atau Studie Fonds. “Dana Belajar” ini ingin disalurkan kepada para pemuda pribumi untuk melanjutkan pendidikan. Namun, hanya segelintir tokoh yang tertarik dengan gagasan 1907, dr. Wahidin berkunjung ke STOVIA dan diundang dalam sebuah pertemuan oleh dr. Soetomo yang saat itu menjadi pelajar. Wahidin menuangkan gagasan-gagasannya dalam pertemuan itu. Ia menyampaikan pemikirannya bahwa pendidikan harus diterima oleh masyarakat dari seluruh kalangan. Menurutnya, pendidikan akan membawa bangsa Indonesia ke arah pergerakan dan membebaskannya dari penderitaan yang selama ini diterima. Dokter Soetomo dan teman-temannya merasa tergugah dan memiliki keinginan untuk melanjutkan gagasan pergerakan oleh dr. Wahidin. Lima bulan kemudian, tepatnya pada 20 Mei 1908, dr. Soetomo dan teman-temannya mendirikan organisasi pergerakan pertama yaitu Budi Utomo. Soetomo mengakui bahwa hadirnya organisasi ini tidak lepas dari keberadaan dr. Wahidin sebagai ini menjadi sebuah harapan baru bagi bangsa Indonesia. Kongres pertama dilakukan di Yogyakarta pada Oktober 1908. Dokter Wahidin hadir untuk mengobarkan semangat para pemuda. Dia menyampaikan pemikirannya bahwa sangat penting dalam menyaring hal yang terjadi saat itu. Sederhananya, hal baik dari budaya Eropa dapat diterima dan diimplementasikan, tetapi hal yang buruk tentu harus ditinggalkan. Organisasi Budi Utomo berdiri di beberapa kota seperti Bogor, Bandung, Magelang, Yogyakarta, dan Surabaya. Pada kongres tersebut dibentuk badan pengurus Budi Utomo yang diketuai oleh Tirtokoesoemo dan dr. Wahidin sebagai lama dr. Wahidin atas gagasannya yaitu “Dana Belajar” atau lembaga beasiswa menjadi salah satu program Budi Utomo. Di beberapa daerah, program tersebut mendapatkan dukungan cukup baik sehingga dapat berkembang. Kemudian akhirnya usaha yang dilakukan menampakkan sebuah harapan keberhasilan. Dukungan besar yang ada saat itu berhasil mendorong Budi Utomo mendirikan lembaga khusus beasiswa bernama Darmawara pada 25 Oktober 1913. Dokter Wahidin sangat bangga dan bersemangat melihat keinginannya tercapai. Belasan tahun ia berjuang akhirnya membuahkan hasil dengan harapan besar untuk kemajuan bangsa Indonesia. Darmawara berhasil menyekolahkan pribumi yang pandai dan tidak memiliki biaya untuk Budi Utomo, lahir berbagai organisasi pergerakan lainnya. Budi Utomo merupakan organisasi pertama yang menjadi inspirasi bagi masyarakat pribumi untuk mendirikan gerakan nasional. Lahirnya Budi Utomo menjadi penanda bahwa pada masa itu pergerakan nasional dimulai hingga tercipta berbagai perjuangan dalam rangka memajukan bangsa agar terlepas dari belenggu hari setelah peringatan ulang tahun Budi Utomo yang kesepuluh, tepatnya 26 Mei 1917, dr. Wahidin meninggal dunia dan dimakamkan di tanah kelahirannya. Pada 6 November 1973, pemerintah Indonesia memberikan gelar Pahlawan Nasional sebagai penghargaan atas jasa-jasanya sebagai pelopor pergerakan nasional. Hingga akhir hayatnya, ia memiliki semangat kebangsaan yang tidak pernah padam. Ia merupakan tokoh yang sangat berpengaruh bagi lahirnya pergerakan nasional di Indonesia.
j3vW.
  • 64ilqm99gw.pages.dev/320
  • 64ilqm99gw.pages.dev/729
  • 64ilqm99gw.pages.dev/5
  • 64ilqm99gw.pages.dev/679
  • 64ilqm99gw.pages.dev/150
  • 64ilqm99gw.pages.dev/32
  • 64ilqm99gw.pages.dev/699
  • 64ilqm99gw.pages.dev/354
  • 64ilqm99gw.pages.dev/542
  • 64ilqm99gw.pages.dev/349
  • 64ilqm99gw.pages.dev/233
  • 64ilqm99gw.pages.dev/185
  • 64ilqm99gw.pages.dev/644
  • 64ilqm99gw.pages.dev/101
  • 64ilqm99gw.pages.dev/220
  • gagasan wahidin sudirohusodo tentang pendidikan